KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini selain sisi negatif dengan merosotnya lini sektor usaha, namun tetap ada potensi di dalamnya. Indonesia diharapkan mampu membaca peluang dari pandemi untuk dapat berdikari. Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung pentingnya Indonesia membangun kemampuan agar dapat memiliki kekuatan dalam rantai pasok global. Di tengah pandemi saat ini, Erick Thohir menuturkan semua negara kini merasakan krisis kesehatan, tak ada yang terkecuali. Oleh karenanya dengan adanya pandemi ini perlu ada roadmap dari sektor industri kesehatan, dimana tak bisa terus-terusan Indonesia hanya jadi market saja.
Baca Juga: Erick Thohir: BUMN siap jalankan new normal "Kita tahu banyak peluang, seperti negara yang akan alokasi pabrik atau manufacturing seperti statemen pemerintah Jepang dan Amerika Serikat. Presiden arahkan kepada saya, Menteri Luar Negeri, Menko, dan kepala BKPM untuk mulai lebih agresif bawa mereka ke Indonesia," jelas Erick dalam Diskudi Virtual pada Jumat (29/5). Ia juga menyinggung mengenai realitas saat ini yaitu era prinsip protektisme atau melindungi kepentingan dalam negerinya. Di mana sebelumnya gaung akan pasar bebas cukup tinggi sebelum adanya pandemi Covid-19. Dengan adanya realitas era protektisme di saat pandemi ini jadi peluang Indonesia bangun supply chain yang sehat dan berdikari. Meski ungkapkan perlu bangun kekuatan rantai pasok berdikari, namun Erick sebut tak lantas buat Indonesia jadi anti impor. Ia menambahkan masih ada beberapa bahan yang memang hanya bisa diperoleh dengan impor, seperti dicontohkan yaitu garam industri. Baca Juga: Erick Thohir siapkan biaya pengobatan staf BUMN yang terkena Covid-19