KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ericsson Indonesia meresmikan pembangunan 5G Innovation Center di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 di Jakarta. Langkah ini dilakukan seiring dengan pertumbuhan teknologi jaringan yang pesat. Ronni Nurmal, Director Ericsson Indonesia, setelah memasuki era 4.0, kini generasi kelima atau 5G mulai merambah. Penggunaannya di dunia dan dalam negeri pun kian menjanjikan dan masih memiliki potensi untuk ditingkatkan. "Alasan kami membangun 5G Innovation Center di PIDI 4.0. Pertama, perkembangan mobile industry yang sangat pesat di dunia," paparnya ditemui di gedung PIDI 4.0, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/9).
Baca Juga: Ericsson Membawa Teknologi 5G Kelas Dunia ke Indonesia Ia melanjutkan, pada akhir 2022, jumlah pelanggan 5G di dunia sudah lebih dari 1 miliar dan diperkirakan akan mengalami peningkatan sampai dengan 1,5 miliar pada akhir tahun ini. Tak hanya itu, Ericsson memperhatikan bahwa 20 operator top dunia sudah mulai merasakan peningkatan pendapatan sebesar 7% dengan memberikan layanan 5G. Hal tersebut menarik buat perusahaan lantaran terlihat monetisasi dari layanan jaringan 5G mulai berkembang. Di negara-negara seperti Korea Selatan, penggunaan
virtual reality dan
augmented reality kian banyak, sehingga memberikan potensi pendapatan tambahan bagi operator dan menurunkan biaya per gigabite. Tak hanya itu, penggunaan layanan 5G yang besar sudah diimplementasikan di perusahaan manufaktur, logistik, bandara, hingga pelabuhan.
Baca Juga: Telkomsel dan Ericsson Jalin Kemitraan Penguatan Jaringan 4G/5G Melihat hal tersebut, Ericsson Indonesia berharap ekosistem di dalam negeri dapat terbentuk dengan keberadaan 5G Innovation Center. Bagaimana juga, perkembangan layanan 5G tidak akan bisa direalisasikan tanpanya. "Kami berharap pelaku industri dapat dipertemukan dengan pengembang perangkat lunak di pusat inovasi 5G perusahaan guna menciptakan aplikasi yang spesifik untuk penggunaan di dalam negeri. Berikut sejumlah program yang ditargetkan oleh manajemen terkait dengan 5G Innovation Center yang berada di PIDI 4.0," imbuhnya. Target lain yang ingin dicapai Ericsson Indonesia dengan membangun 5G Innovation Center adalah membangun ruang bagi para pihak dalam ekosistem atau industri, yang membutuhkan aplikasi berbasis layanan 5G. Pihaknya meyakini pasti terdapat pengembang aplikasi yang tengah membutuhkan teknologi jaringan dengan
low latency dan
speed yang besar, yang mana itu adalah fitur utama dari 5G. Perusahaan membangun
end to end network di 5G Innovation Center dengan radio system 3.5, milmter wave, dan sebaganya. Dengan begitu, seseorang yang ingin memanfaatkan jaringan
low latency dengan milimeter wave dapat mengunjungi pusat inovasi ini.
Baca Juga: Ericsson Prediksi Jumlah Pengguna Internet 5G Akan Tumbuh Signifikan Secara Global "Pihak yang ingin mencoba jaringan high speed dengan milimeter wave atau midband 3,5 juga dapat melakukannya di 5G Innovation Center," kata dia. Selanjutnya, 5G Innovation Center juga dapat menjadi tempat bagi mahasiswa untuk melakukan banyak hal seperti berbicara mengenai kerja praktik, skripsi, dan sebagainya guna menciptakan perkembangan teknologi yang lebih besar. "Perkembangan teknologi bukan hanya miliki negara lain. Indonesia bisa berpartisipasi dalam perkembangan yang ada dan kompetensi developmennya bisa dimulai dari sekarang," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto