KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer Manchester United, Erik ten Hag, telah merespons kritik terbaru dari Cristiano Ronaldo dengan tenang, menyatakan bahwa suara-suara eksternal di sekitar klub tidak mempengaruhinya. Dalam sebuah wawancara di podcast bersama mantan rekan setimnya, Rio Ferdinand, Ronaldo mengkritik pernyataan Ten Hag tentang peluang Manchester United untuk memenangkan Liga Premier.
Kritik Ronaldo: Pesan yang Salah?
Dalam wawancara pra-musim di Belanda, Ten Hag menyatakan bahwa Manchester United masih "jauh" dari memenangkan Liga Premier untuk pertama kalinya sejak 2013.
Ronaldo, yang kini bermain di Arab Saudi, berpendapat bahwa sebagai manajer, Ten Hag seharusnya tidak menyampaikan pesan pesimis tersebut meskipun dirinya juga merasa United belum siap memenangkan gelar tersebut.
Baca Juga: MU Tepis Kekhawatiran Pengurangan Poin Meski Rugi US$408,5 Juta dalam 3 Tahun Menanggapi komentar Ronaldo menjelang pertandingan tandang melawan Southampton, Ten Hag mengatakan bahwa apa yang dikatakan Ronaldo sebenarnya sejalan dengan apa yang sudah ia sampaikan. "Tidak, dia mengatakan hal itu, jika Anda membaca artikelnya dengan baik," ujar Ten Hag. "Dia berhak atas pendapatnya. Itu tidak masalah. Dia jauh di Saudi, jauh dari Manchester."
Tantangan Manchester United: Mempertahankan Performa
Setelah kekalahan berturut-turut dari Brighton dan Liverpool, Manchester United menghadapi tekanan besar untuk memenangkan pertandingan melawan Southampton. Kekalahan lain akan membuat mereka memulai musim dengan catatan terburuk sejak 1986-87, ketika Ron Atkinson dipecat dan digantikan oleh Sir Alex Ferguson. Ten Hag juga mengonfirmasi bahwa bek kiri Luke Shaw, yang belum tampil untuk United musim ini meskipun tampil tiga kali untuk Inggris di Euro 2024, masih tidak tersedia. Selain itu, striker Rasmus Hojlund akan absen karena cedera hamstring yang didapat selama tur musim panas di Amerika Serikat. Namun, pemain baru Manuel Ugarte dalam kondisi fit meskipun baru saja kembali dari tugas internasional. Gelandang asal Uruguay yang dibeli seharga £50,2 juta ini hanya tiba kembali pada hari Kamis, memberikan waktu persiapan yang singkat menjelang laga akhir pekan.
Baca Juga: CEO MU Paparkan Rencana Masa Depan Pasca Laporan Keuangan yang Mengkhawatirkan Tekanan Terhadap Ten Hag: Masa Depan yang Dipertaruhkan?
Setelah kekalahan dari Liverpool, masa depan Ten Hag menjadi topik perbincangan hangat di kalangan pengamat sepak bola. Banyak yang yakin bahwa manajer berusia 54 tahun ini mungkin tidak akan bertahan sepanjang musim, terutama setelah salah satu pemilik klub, Sir Jim Ratcliffe, mulai menunjukkan pengaruhnya di Old Trafford. Namun, Ten Hag, yang sempat kembali ke FC Utrecht untuk menangani pertandingan amal pekan ini, menegaskan bahwa ia tidak terpengaruh oleh "kebisingan" eksternal. "Itu tidak mempengaruhi saya," katanya. "Saya tahu di mana kami berada dalam proses ini dan apa yang harus kami lakukan serta ke mana kami menuju."
Periode Transisi: Harapan dan Realita
Ten Hag menekankan bahwa Manchester United masih berada dalam periode transisi, di mana banyak pemain muda perlu diintegrasikan ke dalam tim. Selain itu, cedera pemain kunci seperti Luke Shaw dan Rasmus Hojlund memperumit upaya Ten Hag untuk membangun konsistensi dalam tim.
Baca Juga: Manchester United Menduduki Peringkat Teratas dalam Jumlah Penonton Liga di Eropa "Sebelum ada yang berpikir soal alasan, tidak, kami harus memenangkan setiap pertandingan. Saya tahu itu. Tim juga tahu itu. Tidak masalah siapa yang tersedia," tegas Ten Hag. Dengan tantangan cedera dan tekanan dari para penggemar serta pengamat, Ten Hag harus segera menemukan solusi untuk mengembalikan performa United agar tidak tertinggal lebih jauh di awal musim ini.
Editor: Handoyo .