KONTAN.CO.ID - LONDON. Coinbase, bursa mata uang kripto meluncurkan kartu debit Visa di Inggris. Hal ini akan memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan bitcoin, ethereum, dan litecoin.

Seperti diberitakan CNN, Coinbase mengatakan bahwa kartu debit yang akan mengkonversi koin crypto ke poundsterling juga dapat digunakan untuk menarik uang dari ATM. Aplikasi terkait akan memungkinkan pelanggan memutuskan mata uang digital mana yang akan digunakan.

"Coinbase Card mendukung semua aset crypto yang tersedia untuk dibeli dan dijual di platform Coinbase, yang berarti mereka dapat membayar makan dengan bitcoin, atau menggunakan ethereum untuk membeli tiket kereta," kata Zeeshan Feroz, Kepala Coinbase Inggris.

Coinbase mengklaim kartu debit tersebut adalah kartu pertama dari jenis ini di Inggris. Ke depan, kartu tersebut juga akan segera diluncurkan di negara-negara Eropa lainnya.

Pengumuman ini muncul setelah harga bitcoin bangkit dari kemerosotan yang panjang. Nilai bitcoin (XBT) melonjak di atas level US$ 5.000 di awal bulan ini untuk pertama kalinya sejak November tahun lalu.

Para pengamat mengatakan lonjakan harga bitcoin kemungkinan akan menarik investor baru. Hal ini juga bisa mendapatkan dorongan lebih lanjut karena perusahaan seperti Coinbase, yang memungkinkan pengguna berdagang cryptocurrency dan menyimpannya di dompet digital, membuat koin digital lebih mudah untuk dibelanjakan.

Kartu serupa yang memungkinkan pengguna untuk menarik dari akun Coinbase sebelumnya telah dirilis di Amerika Serikat oleh Shift Payments. Namun kini sudah ditutup.

Namun ada satu tantangan besar untuk mengadaptasi sistem tersebut di Eropa, yakni pengenaan biaya yang besar. Untuk bertransaksi di Inggris raya, ada biaya sebesar 2,49% per transaksi. 

Jumlah tersebut lebih besar dari transaksi di negara Eropa lain yang sebesar 2,69% per transaksi. Sementara sebagian besar kartu Visa yang dikeluarkan oleh bank tidak membebankan biaya apa pun untuk transaksi di pasar domestik tempat kartu tersebut diterbitkan. 

Editor: Tendi Mahadi