Eropa dan Iran menyebabkan harga minyak turun ke level terendah dalam sepekan



SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level paling rendah dalam seminggu terakhir. Siang tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari turun 66 sen menjadi US$ 100,90 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 15.20 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 101,51 per barel.

Pada 6 Januari lalu, harga kontrak minyak turun 0,3% menjadi US$ 101,56 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 30 Desember lalu. Sementara, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 2,7%. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari berada di posisi US$ 113,54 sebarek di ICE Futures Europe Exchange. Penurunan harga minyak kali ini diakibatkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya, pimpinan Eropa tengah berjuang keras untuk menyelamatkan euro. Seperti yang diketahui, Kanselir Jerman German Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy akan bertemu hari ini untuk menyamakan langkah dalam rangka menyepakati rencana besar penyelamatan Zona Euro dalam tiga bulan ke depan. Dua pemimpin negara utama Zona Euro ini akan bertemu di Berlin untuk menyempurnakan panduan baru bagi disiplin fiskal yang sudah dibahas dalam KTT Uni Eropa 9 Desember lalu. Selain itu, ada pula kecemasan mengenai suplai minyak di Timur Tengah terkait sanksi yang diberikan kepada Iran. Sementara, Iran memiliki kemampuan untuk menutup Selat Hormuz, yang merupakan rute transit pengiriman minyak, dalam beberapa waktu ke depan. Namun, AS memastikan, akan membuka kembali selat tersebut. "Ada dua faktor yang mempengaruhi di pasar minyak. Selama ini, investor sudah mencemaskan mengenai penurunan aktivitas ekonomi dari Eropa dan Iran," jelas Ric Spooner, chief analyst MCM Markets di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie