Eropa dan Kanada Menutup Wilayah Udara Mereka untuk Pesawat Rusia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara Eropa dan Kanada pada hari Minggu bergerak untuk menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bertujuan untuk menekan Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi ke Ukraina, serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Aeroflot mengatakan akan membatalkan semua penerbangan ke tujuan Eropa setelah Kepala kebijakan luar negeri EU Josep Borrell mengatakan Uni Eropa telah memutuskan untuk menutup wilayah udaranya untuk lalu lintas Rusia.

Amerika Serikat sedang mempertimbangkan tindakan serupa, tetapi belum membuat keputusan akhir, menurut pejabat AS. Pemerintah AS mengatakan warga harus mempertimbangkan untuk segera meninggalkan Rusia dengan penerbangan komersial, dengan alasan semakin banyak maskapai yang membatalkan penerbangan karena negara-negara menutup wilayah udara mereka ke Rusia.


Larangan jet Rusia datang ketika industri penerbangan terus bergulat dengan dampak dari pandemi COVID-19 yang masih merusak permintaan global untuk perjalanan.

Baca Juga: Google Menonaktifkan Sementara Data Lalu Lintas Langsung Google Maps di Ukraina

Jerman, Spanyol dan Prancis bergabung dengan Inggris, negara-negara Nordik dan Baltik dalam mendeklarasikan larangan Rusia menggunakan wilayah udara mereka, peningkatan besar dalam taktik oleh sebagian besar sekutu NATO untuk mengobarkan perang ekonomi melawan Putin sebagai pembalasan atas invasi.

Negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, juga meluncurkan sanksi keuangan baru terhadap Rusia.

Rusia sekarang secara luas diperkirakan akan membalas lebih lanjut terhadap blokade udara dan sanksi lainnya. Ini telah menanggapi larangan wilayah udara Eropa paling awal dengan dekritnya sendiri yang melarang maskapai penerbangan dari Inggris, Bulgaria dan Polandia.

Tanpa akses ke saluran udara Rusia, para ahli mengatakan operator harus mengalihkan penerbangan ke selatan sambil juga menghindari daerah ketegangan di Timur Tengah.

Larangan wilayah udara timbal balik oleh Rusia dan Amerika Serikat akan menyebabkan waktu penerbangan lebih lama untuk operator AS dan dapat memerlukan perubahan awak di rute Pantai Timur ke Asia, kata analis Robert Mann dari R.W. Mann & Company, Inc. yang berbasis di AS.

Itu bisa membuat penerbangan tertentu terlalu mahal untuk dioperasikan oleh operator AS. "Itu hanya akan menambah banyak biaya," katanya.

Editor: Handoyo .