Eropa gagal sepakat, rupiah tertekan



JAKARTA. Rupiah terpeleset lagi. Di pasar spot, pairing USD/IDR, Selasa (25/9), menguat 0,18% menjadi 9.582. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia, kemarin, juga naik 0,21% menjadi Rp 9.580.

Gerak rupiah searah dengan euro. Valuta itu melemah setelah Jerman dan Prancis gagal mencapai kata sepakat dalam penyelesaian krisis di Eropa. Sentimen negatif dari pasar global itu, gagal dibendung oleh hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), kemarin.

Rupiah juga gagal membuntuti jejak sebagian valuta Asia yang menguat. ”Mungkin investor menilai yield di luar lebih tinggi,” tutur Research Analyst BNI, Klara Pramesti.


Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian menambahkan, krisis yang membekap Eropa menghambat laju ekspor negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Situasi itu menambah sentimen negatif bagi rupiah.

Klara menduga, hari ini, rupiah masih dalam tekanan dan pairing USD/IDR akan bergerak di kisaran 9.550-9.590. Albertus sependapat, rupiah masih bergerak melemah. Prospek Eropa yang suram membantu penguatan dollar AS. Dia memprediksi, USD/IDR berkisar 9.560-9.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana