JAKARTA. Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan memprioritaskan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke wilayah Asia. Pasalnya, ekspor CPO ke wilayah Eropa terus melemah sejak tiga tahun lalu. “Pertumbuhan ekspor ke Asia lebih menjanjikan,” kata Steve Halim, Sekretaris II GAPKI, di Jakarta, Kamis (19/11). Sebagai gambaran, ekspor CPO ke India saja pada tahun 2006 baru dua juta ton. Namun ditahun 2009 ini diperkirakan tembus sebanyak lima juta ton. Sedang ke China pada tahun 2006 sebanyak 1,6 juta ton, namun di 2007 naik menjadi 2,8 juta ton. “Tahun depan diperkirakan bisa lima juta ton,” jelas Steve. Selain pasar China dan India yang diperkirakan akan terus tumbuh, Steve juga memperkirakan akan terjadi kenaikan kebutuhan CPO di beberapa negara Asia lainnya, seperti Pakistan yang akan mengonsumsi sebanyak dua juta ton per tahun. Kemudian Banglades satu juta ton per tahun, setelah itu Laos 500.000 ton tiap tahun.
Eropa Lesu, GAPKI Akan Perkuat Pasar CPO Asia
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan memprioritaskan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke wilayah Asia. Pasalnya, ekspor CPO ke wilayah Eropa terus melemah sejak tiga tahun lalu. “Pertumbuhan ekspor ke Asia lebih menjanjikan,” kata Steve Halim, Sekretaris II GAPKI, di Jakarta, Kamis (19/11). Sebagai gambaran, ekspor CPO ke India saja pada tahun 2006 baru dua juta ton. Namun ditahun 2009 ini diperkirakan tembus sebanyak lima juta ton. Sedang ke China pada tahun 2006 sebanyak 1,6 juta ton, namun di 2007 naik menjadi 2,8 juta ton. “Tahun depan diperkirakan bisa lima juta ton,” jelas Steve. Selain pasar China dan India yang diperkirakan akan terus tumbuh, Steve juga memperkirakan akan terjadi kenaikan kebutuhan CPO di beberapa negara Asia lainnya, seperti Pakistan yang akan mengonsumsi sebanyak dua juta ton per tahun. Kemudian Banglades satu juta ton per tahun, setelah itu Laos 500.000 ton tiap tahun.