KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Eropa meluncurkan program vaksinasi lintas batas dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Minggu (27/12) sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang telah melumpuhkan ekonomi dan merenggut lebih dari 1,7 juta jiwa di seluruh dunia. Mengutip
Reuters, Minggu (27/12), wilayah Eropa yang berpenduduk sekitar 450 juta orang itu telah mendapat kontrak dengan berbagai pemasok vaksin untuk lebih dari 2 miliar dosis vaksin dan telah menetapkan tujuan agar semua orang dewasa disuntik vaksin selama tahun 2021. Dalam vaksinasi skala besar ini, beberapa negara juga akan melibatkan pensiunan petugas medis untuk membantu, sementara di beberapa negara lain telah melonggarkan aturan tentang siapa yang diizinkan memberikan suntikan.
Dengan survei yang menunjukkan tingginya keraguan terhadap vaksin di negara-negara dari Prancis hingga Polandia, para pemimpin 27 negara Uni Eropa mempromosikannya sebagai kesempatan terbaik untuk kembali hidup normal pada tahun depan. "Kami mulai membalik lembaran pada tahun yang sulit," kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa yang berbasis di Brussel dalam sebuah cuitan di Twitter seperti yang dikutip
Reuters.
Baca Juga: Argentina akan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 pada Selasa pekan depan "Vaksinasi adalah jalan keluar terakhir dari pandemi." Setelah pemerintah Eropa dikritik karena gagal bekerjasama untuk melawan penyebaran virus pada awal 2020, kali ini Eropa bertujuan untuk memastikan bahwa ada akses yang sama ke vaksin di seluruh wilayah. Bahkan kemudian, Hongaria pada hari Sabtu segera meluncurkan secara resmi dengan mulai memberikan suntikan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech kepada pekerja garis depan di rumah sakit di ibu kota Budapest. Negara-negara termasuk Prancis, Jerman, Italia, Austria, Portugal dan Spanyol berencana untuk memulai vaksinasi massal, dimulai dengan petugas kesehatan pada hari Minggu. Di luar Uni Eropa, Inggris, Swiss dan Serbia telah dimulai dalam beberapa pekan terakhir. Distribusi vaksin Pfizer-BioNTech menghadirkan tantangan berat. Vaksin ini menggunakan teknologi mRNA baru dan harus disimpan pada suhu sangat rendah sekitar -80 derajat Celcius (-112 ° F). Prancis, yang menerima pengiriman pertama vaksin pada hari Sabtu, akan mulai memberikannya di wilayah Paris yang lebih luas dan di wilayah Burgundy-Franche-Comte. Sementara itu, Jerman mengatakan truk pengangkut sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan vaksin ke panti jompo, yang berada di daftar antrean pertama untuk menerima vaksin pada hari Minggu. Selain rumah sakit dan panti jompo, ruang olahraga dan pusat konvensi yang dikosongkan oleh tindakan penguncian akan menjadi tempat inokulasi massal.
Baca Juga: Makin menyebar, varian baru virus corona juga ditemukan di Swedia Di Italia, paviliun perawatan kesehatan sementra bertenaga surya akan bermunculan di alun-alun kota di seluruh negeri, dirancang agar terlihat seperti bunga primrose dengan lima kelopak, simbol musim semi. Di Spanyol, dosis dikirimkan melalui udara ke wilayah pulau dan daerah kantong Ceuta dan Melilla di Afrika Utara. Portugal mendirikan unit penyimpanan dingin terpisah untuk kepulauan Atlantik Azores dan Madeira. "Sebuah jendela harapan kini telah terbuka, tanpa melupakan bahwa akan ada pertarungan yang sangat sulit di depan," kata Menteri Kesehatan Portugal Marta Temido kepada wartawan.
Editor: Herlina Kartika Dewi