Eropa memburuk, surat utang Amerika Serikat laris



NEW YORK. Krisis utang Eropa yang memburuk, membawa dampak positif ke Amerika Serikat (AS). Investor lebih memilih mengamankan aset di surat utang AS dibandingkan Eropa, setelah Yunani gagal melakukan pemilu dan Moody's Investors Service memangkas peringkat kredit 16 bank Spanyol.

Surat utang AS bertenor 10 tahun mencetak kenaikan untung berturut-turut terbesar selama 13 tahun terakhir, setelah imbal hasil (yield) mencapai harga terendah.

Imbal hasil tresuri bertenor 10 tahun turun 12 basis poin pekan lalu, menjadi 1,72%, berdasarkan harga Bond Trader Bloomberg. Sedangkan surat utang tujuh tahun turun ke yield terendah 1,13%.


Sekadar informasi, semakin kecil imbal hasil, semakin tinggi harga efek, sehingga keuntungan pemegang surat utang semakin besar.

Pekan lalu, Pemerintah AS melelang surat utang proteksi inflasi (TIPS) bertenor 10 tahun sebesar US$ 13 miliar. Pekan depan, Pemerintah AS akan melelang sebesar US$ 99 miliar, yang terdiri atas efek utang bertenor dua dan lima tahun, masing-masing US$ 35 miliar, ditambah US$ 29 miliar bertenor tujuh tahun. "Kita tidak bisa berargumen harga akan lebih tinggi lagi dari sini karena masih ada kekuatan yang membebani struktur bunga AS," kata Kevin Flanagan, Strategis Investasi Pendapatan Tetap Morgan Stanley Smith Barney.

Analis juga memperkirakan, permintaan surat utang baru itu tidak akan sebanyak sebelumnya. Kevin Yang, Kepala Investasi Surat Utang Taipei di Hontai Life Insurance Co, yang mengelola aset US$ 6 miliar mengatakan penyebabnya adalah harga surat utang yang semakin mahal.

Lagipula, kondisi ekonomi AS tidak memburuk dan tetap stabil. Dia mengaku, memangkas kepemilikan surat utang 17 Mei bertenor 10 tahun.

Imbal hasil surat utang yang dijual pada 17 Mei lalu mencapai minus 0,391%, lebih rendah dibandingkan proyeksi pasar, yakni minus 0,329%. Harganya tentu lebih mahal dibanding surat utang yang dijual Maret dengan imbal hasil minus 0,089%.

Dengan kondisi yang tengah membaik, pasar memangkas proyeksi imbal hasil surat utang menjadi 2,48% di akhir tahun nanti, turun dibanding proyeksi sebelumnya 2,58%.

James Bullard, Presiden dan CEO Federal Reserve St Louis menuturkan, perekonomian tahun ini lebih kuat dari perkiraan. Dia berharap, The Fed menaikkan target suku bunganya pada tahun 2013.

Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,3% tahun ini berdasarkan survei Bloomberg, lebih baik dibanding tahun lalu yang sebesar 1,7%. Sebaliknya, pertumbuhan domestik bruto Eropa diperkirakan melemah 0,3%, berbanding kenaikan 1,5% tahun lalu.

Editor: