Eropa perkuat kerjasama perdagangan dengan RI



JAKARTA. Uni Eropa akan bahas penguatan perdagangan dan rencana investasi mereka dengan pemerintah Indonesia di European Union-Indonesia Business Dialogue (EIBD) 2014, pada 19 November di Hotel Shangri-La, Jakarta.

"Tujuan dari diadakannya EIBD ini untuk mendiskusikan berbagai perspektif kebijakkan ekonomi presiden Widodo. Ke depan bakal ada rencana penguatan hubungan perdagangan dan investasi di Indonesia," ujar Olof Skoog, European Union Ambassador, pada acara konferensi pers EIBD, Jumat (14/11).

Olof Skoog mengatakan, penguatan hubungan perdagangan merupakan suatu langkah yang menguntungkan dua belah pihak. Pasalnya bahwa negara-negara anggota Uni Eropa jika dijumlahkan seluruhnya merupakan tujuan ekspor terbesar Indonesia.


"Kami melihat secara ekonomi makro Indonesia neraca perdagangan Indonesia sedang defisit karena impor yang lebih besar dari ekspor, kami menawarkan pasar ekspor untuk Indonesia," ujar Olof pada acara konferensi pers EIBD, Jumat (14/11).

Selain itu dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi 7%, Indonesia akan memerlukan banyak impor untuk mendongkrak produk domestik bruto. Pasalnya bahan baku produksi Indonesia masih banyak tergantung ekspor.

"Kami melihat presiden Widodo mengincar pertumbuhan 7%, Indonesia akan banyak butuh impor untuk mendongkrak produk domestik bruto, padahal Indonesia sedang defisit neraca perdagang Uni Eropa menawarkan pasar ekspor bagi Indonesia supaya neraca bisa membaik dan pertumbuhan ekonomi 7% itu bisa tercapai," ujar Olof.

EIBD tahun ini merupakan yang kelima diselenggarakan.  Acara ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi soal kerjasama ekonomi Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa.

Adapun acara ini didukung oleh Kementerian Perdagangan Indonesia, Kamar Dagang Industri Indonesia dan kerjasama dengan Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto