Eropa Tengah Siaga Hadapi Banjir Susulan, Korban Jiwa Meningkat



KONTAN.CO.ID -  JESENIK/LITOVEL. Sejumlah wilayah di Polandia dan Republik Ceko dilanda banjir hebat yang memaksa ribuan orang mengungsi, sementara korban jiwa terus bertambah akibat bencana ini.

Banjir ini disebut sebagai yang terburuk dalam lebih dari dua dekade terakhir di kawasan Eropa Tengah.

Banjir dipicu hujan deras sejak pekan lalu yang menyebabkan meluapnya sungai-sungai di wilayah perbatasan antara Ceko dan Polandia.


Akibatnya, beberapa jembatan runtuh, kendaraan hanyut, dan rumah-rumah rusak parah. 

Baca Juga: Pangdam Jaya Sebut Tidak Ada Korban Jiwa dari Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Bogor

Hingga saat ini, dilaporkan setidaknya 14 orang meninggal dunia di kawasan yang terdampak, mulai dari Austria hingga Rumania.

Evakuasi Massal di Polandia dan Ceko

Pada Senin (16/9), Waduk Topola di Polandia selatan meluap dan mengancam desa Kozielno, memaksa evakuasi warga dari sejumlah desa dan kota terdekat. 

Di Kota Ostrava, Ceko, bendungan di Sungai Odra jebol, menyebabkan banjir mendadak di kawasan industri dan permukiman. Ratusan orang diungsikan, termasuk dari pabrik kimia BorsodChem dan pabrik kokas OKK Koksovny.

Baca Juga: Tol Bocimi Longsor, Trans Jabar Tol Sebut Tak Ada Korban Jiwa

Kota Litovel di Republik Ceko juga mengalami dampak parah. Sebanyak 70% wilayah kota terendam air dengan ketinggian hingga satu meter. Penduduk menggambarkan kepanikan yang terjadi saat air naik dengan cepat. 

“Saya sangat takut… air naik begitu cepat di sekitar rumah,” kata Renata Gaborova, seorang warga.

Status Bencana Alam Diumumkan

Pemerintah Polandia telah menetapkan status bencana alam di wilayah yang terdampak. Perdana Menteri Donald Tusk menyatakan pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar 1 miliar zloty (sekitar Rp 4 triliun) untuk membantu korban banjir.

Selain itu, Polandia bersama negara-negara terdampak lainnya akan mengajukan bantuan finansial kepada Uni Eropa.

Di Kota Klodzko, yang terletak di perbatasan dengan Ceko, meskipun air telah surut, warga masih membutuhkan bantuan. “Kami butuh air minum dan persediaan makanan… setengah kota tidak memiliki listrik,” ujar Wali Kota Michal Piszko.

Persiapan Menghadapi Banjir Susulan

Meski air di beberapa daerah sudah surut, wilayah lain masih bersiap menghadapi kemungkinan banjir susulan. Kota Wroclaw di barat daya Polandia, dengan populasi sekitar 600.000 orang, memperkuat pertahanannya menjelang puncak ketinggian air yang diperkirakan terjadi pada Rabu (18/9).

Baca Juga: Tak Ada Korban Jiwa dalam Insiden Kebakaran KM Umsini Alami di Makassar

Di Rumania, banjir menewaskan enam orang, sementara di Austria, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini. Di Polandia, korban tewas akibat banjir mencapai empat orang, sementara di Republik Ceko, satu orang dilaporkan tewas.

Kota-kota besar seperti Bratislava di Slovakia dan Budapest di Hungaria juga bersiap menghadapi kemungkinan banjir saat Sungai Danube meluap. Pemerintah Hungaria mengerahkan 12.000 tentara untuk membantu menjaga agar sungai tetap berada di tepinya.

Sementara itu, di Austria, meskipun permukaan air sungai mulai surut, pihak berwenang masih siaga menghadapi kemungkinan gelombang banjir kedua yang diperkirakan terjadi akibat hujan yang diprediksi turun dalam beberapa hari ke depan.

Editor: Noverius Laoli