SEMARANG. Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) menilai peluang ekspor produk mebel pada 2015 tidak mudah akibat dari dampak kondisi ekonomi Eropa yang tengah terpuruk. "Ada kabar dari para pengusaha mebel yang kebetulan melakukan ekspor di pasar Eropa, ternyata kondisi perekonomian di Eropa sedang tidak menguntungkan," kata Ketua Bidang Pemasaran Asmindo Anggoro Ratmadiputro di Semarang, Rabu (7/1). Menurut dia, hal tersebut terlihat dari nilai mata uang Euro terhadap dolar AS yang terus melemah. Kondisi itulah yang membuat pasar Eropa mengalami kelesuan. "Memang bisa saja ketika pasar Eropa sedang lesu maka pengusaha mebel mencari pasar ekspor yang lain tetapi ini bukan perkara mudah," katanya. Salah satu pasar yang sebetulnya berpotensi besar namun tidak mudah untuk memasukinya, yaitu Timur Tengah. Menurut dia, jaringan pasar mebel di kawasan itu sudah terpegang oleh produsen dari negara lain dan sudah terbentuk dengan baik. "Sebetulnya kalau dilihat dari kualitas dan harga, kita berani bersaing dengan produsen tersebut, tetapi untuk masuk ke jaringan pasar yang sudah terbentuk ini tidak mudah. Sulit menggeser kepercayaan konsumen terhadap satu produsen ke produsen lain," ujarnya. Oleh karena itu, katanya, peran dari pemerintah sangat diperlukan untuk memperkuat pasar mebel ke luar negeri. Ia mengemukakan salah satu upaya yang bisa dilakukan, yaitu adanya kerja sama antar mitra kerja. "Misalnya saja ketika mengadakan pameran di luar negeri seharusnya dilakukan bersamaan antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Luar Negeri," tuturnya. Melalui upaya tersebut, pameran bisa diadakan lebih besar dibandingkan jika masing-masing kementerian mengadakan acara secara sendiri-sendiri. Pihaknya juga berharap kebijakan dalam negeri oleh pemerintah tidak banyak perubahan sehingga ekonomi menjadi lebih stabil dan pengusaha lebih bersemangat dalam mengembangkan usahanya. "Kalau sejauh ini kami melihat dukungan pemerintah yang sedang berjalan terhadap dunia usaha sudah cukup bagus," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Eropa terpuruk, ekspor mebel 2015 ikut suram
SEMARANG. Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) menilai peluang ekspor produk mebel pada 2015 tidak mudah akibat dari dampak kondisi ekonomi Eropa yang tengah terpuruk. "Ada kabar dari para pengusaha mebel yang kebetulan melakukan ekspor di pasar Eropa, ternyata kondisi perekonomian di Eropa sedang tidak menguntungkan," kata Ketua Bidang Pemasaran Asmindo Anggoro Ratmadiputro di Semarang, Rabu (7/1). Menurut dia, hal tersebut terlihat dari nilai mata uang Euro terhadap dolar AS yang terus melemah. Kondisi itulah yang membuat pasar Eropa mengalami kelesuan. "Memang bisa saja ketika pasar Eropa sedang lesu maka pengusaha mebel mencari pasar ekspor yang lain tetapi ini bukan perkara mudah," katanya. Salah satu pasar yang sebetulnya berpotensi besar namun tidak mudah untuk memasukinya, yaitu Timur Tengah. Menurut dia, jaringan pasar mebel di kawasan itu sudah terpegang oleh produsen dari negara lain dan sudah terbentuk dengan baik. "Sebetulnya kalau dilihat dari kualitas dan harga, kita berani bersaing dengan produsen tersebut, tetapi untuk masuk ke jaringan pasar yang sudah terbentuk ini tidak mudah. Sulit menggeser kepercayaan konsumen terhadap satu produsen ke produsen lain," ujarnya. Oleh karena itu, katanya, peran dari pemerintah sangat diperlukan untuk memperkuat pasar mebel ke luar negeri. Ia mengemukakan salah satu upaya yang bisa dilakukan, yaitu adanya kerja sama antar mitra kerja. "Misalnya saja ketika mengadakan pameran di luar negeri seharusnya dilakukan bersamaan antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Luar Negeri," tuturnya. Melalui upaya tersebut, pameran bisa diadakan lebih besar dibandingkan jika masing-masing kementerian mengadakan acara secara sendiri-sendiri. Pihaknya juga berharap kebijakan dalam negeri oleh pemerintah tidak banyak perubahan sehingga ekonomi menjadi lebih stabil dan pengusaha lebih bersemangat dalam mengembangkan usahanya. "Kalau sejauh ini kami melihat dukungan pemerintah yang sedang berjalan terhadap dunia usaha sudah cukup bagus," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News