JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam upayanya melakukan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), mengajak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk menjual converter kit tanpa bea masuk.Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan, sudah mengajak kerjasama Gaikindo untuk menjual converter kit tanpa dana bea masuk. "Saya sudah bicara dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), agar mengecilkan bea masuk menjadi nol sehingga mereka berani untuk berjualan dan merasa terjamin," katanya di kantor ESDM, Kamis (17/7).Wacik meminta, Gaikindo menjual converter kit tersebut pada bengkel-bengkel kendaraannya. "Jadi untuk mempercepat konversi ini, Gaikindo jual converter kit di bengkelnya, jadi mereka bikin pasar sendiri. Kalau makin banyak yang pakai dual energi, nanti pasti harganya lebih murah BBG dibandingkan dengan BBM, bahkan lebih ramah lingkungan," jelasnya.Selain lebih murah, menggunakan gas juga ramah lingkungan dan merupakan produk dalam negeri. Sementara, menggunakan BBM dinilai tidak ramah lingkungan karena kandungan CO2 yang besar, serta produk impor. "Kalau mau dengan pola ini, nanti saudara bawa mobilnya ke bengkel, bayar berapa. Pasang converter kit. Makin banyak mobil, yang menggunakan dual, maka SPBG enggak usah disuruh dia akan bikin SPBG-nya," ucapnyaWacik menyatakan, saat ini semua bengkel-bengkel Gaikindo sedang dijajaki untuk menjual converter kit, dan kalau ini berhasil kata Wacik, pasarnya akan tercipta dan semua mobil pelan-pelan akan beralih ke dual energi, sehingga kendaraan sendiri nantinya yang akan mencari SPBU,Ia bilang, seluruh kendaraan di Indonesia nantinya, akan dikonversi memakai dual energi, bisa pakai BBM bisa pakai gas. Saat ini, sudah ada 14 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namun, kendaraan jarang sekali yang mengisi BBG karena terkendala lokasi yang tidak strategis.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ESDM ajak Gaikindo menjual alat konversi
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam upayanya melakukan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), mengajak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk menjual converter kit tanpa bea masuk.Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan, sudah mengajak kerjasama Gaikindo untuk menjual converter kit tanpa dana bea masuk. "Saya sudah bicara dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), agar mengecilkan bea masuk menjadi nol sehingga mereka berani untuk berjualan dan merasa terjamin," katanya di kantor ESDM, Kamis (17/7).Wacik meminta, Gaikindo menjual converter kit tersebut pada bengkel-bengkel kendaraannya. "Jadi untuk mempercepat konversi ini, Gaikindo jual converter kit di bengkelnya, jadi mereka bikin pasar sendiri. Kalau makin banyak yang pakai dual energi, nanti pasti harganya lebih murah BBG dibandingkan dengan BBM, bahkan lebih ramah lingkungan," jelasnya.Selain lebih murah, menggunakan gas juga ramah lingkungan dan merupakan produk dalam negeri. Sementara, menggunakan BBM dinilai tidak ramah lingkungan karena kandungan CO2 yang besar, serta produk impor. "Kalau mau dengan pola ini, nanti saudara bawa mobilnya ke bengkel, bayar berapa. Pasang converter kit. Makin banyak mobil, yang menggunakan dual, maka SPBG enggak usah disuruh dia akan bikin SPBG-nya," ucapnyaWacik menyatakan, saat ini semua bengkel-bengkel Gaikindo sedang dijajaki untuk menjual converter kit, dan kalau ini berhasil kata Wacik, pasarnya akan tercipta dan semua mobil pelan-pelan akan beralih ke dual energi, sehingga kendaraan sendiri nantinya yang akan mencari SPBU,Ia bilang, seluruh kendaraan di Indonesia nantinya, akan dikonversi memakai dual energi, bisa pakai BBM bisa pakai gas. Saat ini, sudah ada 14 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namun, kendaraan jarang sekali yang mengisi BBG karena terkendala lokasi yang tidak strategis.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News