JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membahas perubahan margin batubara mulut tambang dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembahasan tersebut buntut dari tidak sepakatnya PLN dengan margin batubara mulut tambang 15%-25%. Lantaran margin tersebut malah lebih besar ketimbang harga pasar. Direktur Jenderal Mineral dn Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, kunjungan bersama Menteri ESDM, Arcandra Tahar ke kantor PLN tidak spesifik membahas masalah harga batubara mulut tambang. "Kita akan bertemu lagi dengan PLN untuk membahas hal itu apakah berubah atau tidak lihat nanti," terangnya kepada KONTAN, Senin (8/8). Sementara Agung Murdifi Manajer Senior Public Relations PLN mengatakan, pihaknya meminta harga wajar dari perubahan margin tersebut. "Yang terpenting PLN mendapatkan harga wajar. Jadi yang ditanggung antara PLN dan pengusaha harus sama," terangnya kepada KONTAN, Senin (8/8).
ESDM akan bahas margin batubara mulut tambang
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membahas perubahan margin batubara mulut tambang dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembahasan tersebut buntut dari tidak sepakatnya PLN dengan margin batubara mulut tambang 15%-25%. Lantaran margin tersebut malah lebih besar ketimbang harga pasar. Direktur Jenderal Mineral dn Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, kunjungan bersama Menteri ESDM, Arcandra Tahar ke kantor PLN tidak spesifik membahas masalah harga batubara mulut tambang. "Kita akan bertemu lagi dengan PLN untuk membahas hal itu apakah berubah atau tidak lihat nanti," terangnya kepada KONTAN, Senin (8/8). Sementara Agung Murdifi Manajer Senior Public Relations PLN mengatakan, pihaknya meminta harga wajar dari perubahan margin tersebut. "Yang terpenting PLN mendapatkan harga wajar. Jadi yang ditanggung antara PLN dan pengusaha harus sama," terangnya kepada KONTAN, Senin (8/8).