ESDM bantah AKR Corporindo telah dapat izin jualan Avtur



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian ESDM membantah AKR Corporindo telah dapat izin dari Menteri ESDM untuk jualan Avtur. Adapun yang mengajukan izin usaha sementara niaga adalah PT Dirgantara Petroindo Raya.

Yuli Rachwati, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM mengatakan, saat ini PT Dirgantara Petroindo Raya tidak diijinkan menjual avtur karena belum mendapat Izin Usaha Tetap Niaga Umum BBM untuk jenis Avtur.

Yuli menambahkan, saat menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, dirinya mengatakan bahwa PT Dirgantara Petroindo Raya hanya mendapat izin usaha sementara niaga yang ditandatangani oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas nama Menteri ESDM.


"Izin usaha sementara niaga hanya untuk mempersiapkan fasilitas di bandara yg tertera dalam izin dengan rencana sarana dan fasilitas di lokasi Terminal Ciwandan - Banten dan bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park - Morowali - Sulawesi Tenggara," ungkap Yuli yang merupakan mantan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas saat proses pemberian izin usaha sementara niaga kepada PT Dirgantara Petroindo Raya, dalam keterangan tertulis, Senin (1/4).

Yuli juga menegaskan, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2017 bahwa pemegang Izin Usaha Sementara Niaga dilarang melakukan kegiatan usaha.

Sebelumnya, Kontan.co.id pada 28 Maret 2019 memberitakan bahwa Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Muhammad Rizwi Jilanisaf Hisjam, menyebut pemerintah telah memberikan izin sementara kepada AKR untuk menjual avtur di Indonesia.

"Baru satu BU (badan usaha) dan masih tahap izin usaha sementara atas nama PT Dirgantara Petroindo Raya, kerja sama BP-AKR, rencana usahanya di bandara di Morowalu, Sulteng,"jelas Rizwi ke Konta.co.id, pada Kamis (28/3).

Namun Rizwi tidak menyebut masa berlaku izin sementara untuk perusahan berkode saham AKRA ini. Rizwi hanya bilang penjualan avtur oleh BP-AKR belum dimulai hingga saat ini. "Masih dalam tahap mempersiapkan atau membangun fasilitas niaganya. Belum Beroperasi,"imbuh Rizwi.

Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya disebutkan AKR-BP siap untuk memulai bisnis avtur pada semester II 2019. AKR memilih untuk berbisnis avtur pada tahun ini karena adanya peluang bisnis yang cukup menggiurkan terutama dengan adanya perkembangan bisnis transportasi terutama pesawat terbang.

Selain itu, perkembangan bisnis travel juga membuka peluang untuk menjajal bisnis penyaluran avtur. "Perkembangan transportasi dan travel itu tumbuhnya double digit, pertumbuhan penumpang pesawat terbang juga double digit. Selain itu, Pemerintah juga terus mengembangkan sektor pariwisata. Kami lihat ada peluang dan marketnya tumbuh besar,"jelas Corporate Secretary and Head of Investor Relations AKR Ricardo Silaen ke Kontan.co.id pada Rabu (13/2).

AKR-BP pun akan mengincar pasar di Indonesia Timur karena peluang bisnis avtur di Indonesia Timur masih cukup besar. Selain itu, AKR-BP telah memiliki infrastruktur seperti tangki penyimpanan dan kapal untuk transportasi di wilayah Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini