JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku belum bisa menjawab salah satu isi surat dari Total EP Indonesie yang meminta 39% saham Blok Mahakam. Pemerintah mengaku saat ini fokus membahas insentif yang juga diminta dalam surat tersebut. Pada akhir April 2017, Total E&P Indonesie mengirimkan surat kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan. Surat itu berisi beberapa permintaan, yakni share down di Blok Mahakam sebesar 39% dari sebelumnya 30%, first tranche petroleum (FTP) yang biasanya 20% jadi 0%, dari produksi kotor, dan investment credit 20%. Total EP juga meminta percepatan masa depresiasi dari lima tahun menjadi dua tahun. Terakhir Total EP bersedia membayar bonus tandatangan sekitar US$ 13 juta dari jumlah US$ 41 juta. Ini dengan catatan, bisa mendapatkan 39% saham di blok tersebut.
ESDM belum bahas share di Blok Down Mahakam
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku belum bisa menjawab salah satu isi surat dari Total EP Indonesie yang meminta 39% saham Blok Mahakam. Pemerintah mengaku saat ini fokus membahas insentif yang juga diminta dalam surat tersebut. Pada akhir April 2017, Total E&P Indonesie mengirimkan surat kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan. Surat itu berisi beberapa permintaan, yakni share down di Blok Mahakam sebesar 39% dari sebelumnya 30%, first tranche petroleum (FTP) yang biasanya 20% jadi 0%, dari produksi kotor, dan investment credit 20%. Total EP juga meminta percepatan masa depresiasi dari lima tahun menjadi dua tahun. Terakhir Total EP bersedia membayar bonus tandatangan sekitar US$ 13 juta dari jumlah US$ 41 juta. Ini dengan catatan, bisa mendapatkan 39% saham di blok tersebut.