ESDM belum putuskan kelanjutan kontrak Blok Siak



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum memberikan keputusan kepada PT Chevron soal kontrak mengeksplorasi Blok Siak di Riau. Kontrak Blok Siaksendiri akan berakhir pada 27 November 2013 ini.

"Tunggu, kami akan membentuk tim untuk menentukan pertimbangannya," ujar Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, Jumat (8/11).

Susilo menjelaskan, pembentukan tim tersebut guna memperoleh masukan-masukan dan pertimbangan terkait kelanjutan Blok Siak. Dia mengakui, kontrak tersebut akan berakhir pada 27 November 2013. "Semua masih dalam pembicaraan di rapat internal Kementerian ESDM," ungkap Susilo.


Dihubungi terpisah anggota Komisi VII DPR RI, Milton Pakpahan mengatakan, pemerintah harus segera memutuskan nasib Blok Siak tersebut, karena akan berpengaruh pada iklim investasi migas nasional. Industri hulu migas merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan perencanaan yang ditail.

"Pemerintah harusnya bisa memberikan kepastian kontrak sesuai UU dengan lebih cepat," ujar Milton.

Pengelolaan Blok Siak oleh Chevron sudah dimulai sejak ditandatanganinya kontrak karya pada September 1963. Saat itu Chevron masih bernama PT California Texas Indonesia. Kontrak di blok ini pun berlanjut pada 1991 hingga 2013. Produksi di Blok Siak pada akhir 2012 mencapai 1.600 hinga 2.000 barel per hari.

Sebagai informasi, perpanjangan kontrak di Blok Siak yang diajukan oleh Chevron masih dievaluasi oleh Kementerian ESDM karena Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau, yaitu PT Bumi Siak Pusako juga mengincar blok tersebut. Meski nasibnya masih terkatung-katung, Chevron tetap melakukan kegiatan operasional di Blok Siak. Tercatat Blok Siak memproduksi minyak sekira 1.600-2.000 barrel per hari. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan