ESDM dan Freeport belum putuskan smelter di Papua



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan perlu meninjau langsung ke lokasi tambang PT Freeport Indonesia sebelum membuat keputusan dalam pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Papua.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, hal tersebut untuk memastikan kelayakan keberadaan infrastruktur penunjang apabila rencana pembangunan smelter dilakukan saat ini.

Rencananya, pihaknya bersama stakeholder terkait akan melakukan kunjungan ke Papua pada pekan ini. "Kami akan melihat lokasi, ketersediaan listrik, apakah itu sudah ideal. Pekan depan, kami akan simpulkan," kata dia dalam konferensi pers di kantornya usai menggelar rapat tertutup dengan pemerintah daerah dan DPRD Papua, Jumat (6/2).


Menurut Sudirman, bilamana kondisi di Papua sudah layak untuk pembangunan smelter, pemerintah akan segera menginstruksikan Freeport membangun smelter secara pararel. Yakni di dua lokasi, di areal millik PT Petrokimia Gresik dan di Papua.

Asal tahu saja,  pada Jumat (6/2) siang, rombongan pemerintah daerah di Papua yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Papua, DPRD Papua, Pemerintah Kabupaten Mimika, Pemerintah Kabupaten Puncak, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, dan Pemerintah Kabupaten Paniai menggelar rapat tertutup dengan Kementerian ESDM untuk membahas perkembangan pengelolaan tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto