JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diharapkan dapat merevitalisasi peran produsen listrik swasta dalam program 35.000 megawatt (MW). Wakil Bendahara Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) Rizka Armadhana, mengatakan, pihak swasta sebaiknya didukung penuh dalam menghadapi banyak kendala di lapangan agar proyek tersebut cepat terwujud. Rizka mengatakan, sulit jika pembiayaan program 35.000 MW hanya digarap oleh PLN karena investasi di proyek ini cukup besar yakni mencapai Rp1,18 triliun. "Itu sebabnya peran swasta sangat strategis di sini. PLN kami usulkan fokus kepada pembangunan jaringan saja dan distribusi mengingat kemampuan finansial PLN dalam membiayai proyek ini juga terbatas," ujar Riza. Sebelumnya APLSI mengharapkan, dana repatriasi hasil dari amnesti pajak dapat digunakan untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik hingga 35.000 megawatt (MW) guna mengatasi krisis energi di berbagai daerah.
ESDM diminta revitalisasi peran listrik swasta
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diharapkan dapat merevitalisasi peran produsen listrik swasta dalam program 35.000 megawatt (MW). Wakil Bendahara Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) Rizka Armadhana, mengatakan, pihak swasta sebaiknya didukung penuh dalam menghadapi banyak kendala di lapangan agar proyek tersebut cepat terwujud. Rizka mengatakan, sulit jika pembiayaan program 35.000 MW hanya digarap oleh PLN karena investasi di proyek ini cukup besar yakni mencapai Rp1,18 triliun. "Itu sebabnya peran swasta sangat strategis di sini. PLN kami usulkan fokus kepada pembangunan jaringan saja dan distribusi mengingat kemampuan finansial PLN dalam membiayai proyek ini juga terbatas," ujar Riza. Sebelumnya APLSI mengharapkan, dana repatriasi hasil dari amnesti pajak dapat digunakan untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik hingga 35.000 megawatt (MW) guna mengatasi krisis energi di berbagai daerah.