ESDM dorong pengembangan smart grid sebagai inovasi di sektor ketenagalistrikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai, smart grid atau jaringan listrik pintar merupakan salah satu inovasi teknologi yang konkret dalam menjawab tantangan perkembangan zaman di sektor ketenagalistrikan.

Hal ini ditegaskan oleh Arifin saat menghadiri acara Learning, Innovation, Knowledge, and Exhibition (LIKE) 2020 secara virtual, Selasa (20/10) lalu.

"Smart grid harus menjadi solusi dalam sistem ketenagalistrikan kita agar tidak tertinggal oleh negara lain," kata dia dikutip dari siaran pers di situs Kementerian ESDM, Rabu (21/10).


Baca Juga: Warning! Jika tak ada penemuan baru, minyak bumi Indonesia akan habis dalam 9 tahun

Lebih lanjut, Arifin menilai pengembangan smart grid dapat mendukung kawasan pariwisata dan industri berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang berasal dari sumber energi lokal.

"Semangat ini harus dimiliki oleh seluruh manajemen PLN, sehingga dapat lebih menerima pembangkit EBT dalam sistem kelistrikan PLN," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan, pembangkit EBT dan electricity storage menjadi peluang, tantangan, dan agenda riset strategis yang harus dijawab oleh lembaga penelitian dan pengembangan ketenagalistrikan.

Di era kenormalan baru, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diharapkan dapat terus berinovasi untuk menjawab ekspektasi pelanggan serta menjadi cepat dan responsif dengan menggunakan teknologi baru dan transformasi digital.

"Kemenristek/BRIN mendukung PLN untuk terus berinovasi guna mencapai transformasi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi berbasis inovasi," tutur Bambang.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional ke-75, acara LIKE diharapkan mendorong lahirnya produk-produk inovasi yang akan meningkatkan kinerja perusahaan.

"Hasil kegiatan ini semoga bisa memberikan manfaat berarti bagi peningkatan pengelolaan kelistrikan nasional," tukas Arifin.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, LIKE merupakan bagian dari upaya PLN menjawab perkembangan zaman.

"Melalui acara LIKE PLN ini, kita dapat terus mengembangkan inovasi-inovasi terbaik PLN dalam menjawab tantangan industri 4.0," tutur dia.

Sebagai informasi, LIKE merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh PLN. Acara ini meliputi seleksi karya inovasi pegawai, berbagi pengetahuan, dan pameran karya inovasi pegawai.

Tahun ini, terpilih 34 dari 308 karya inovasi yang akan dipresentasikan dan akan dinilai oleh dewan juri tingkat nasional. Sampai saat ini, LIKE telah menghasilkan 2.256 karya inovasi sejak pertama kali diadakan tahun 2009.

Baca Juga: Genjot pemanfataan panas bumi, Pertamina bakal gandakan kapasitas terpasang ke 1,3 GW

Dari jumlah tersebut, tercatat sudah ada 7 karya inovasi yang memperoleh paten, 3 memperoleh hak cipta, dan 78 karya inovasi sedang dalam proses sertifikasi paten.

Karya inovasi yang sudah berupa prototipe dan siap diproduksi massal berjumlah 77 karya inovasi. Beberapa inovasi pernah mendapat apresiasi dari Satya Lencana Presiden RI, Menteri ESDM, Museum MURI, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan ASIAN Power Awards.

Khusus karya inovasi di lingkungan PLN terbagi menjadi lima kategori, yaitu Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, Technical Supporting, Proses Bisnis Manajemen, serta bidang strategis yang diikuti oleh senior leader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto