JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menunda pemberian izin atas proposal yang disodorkan Inpex Masela Ltd dalam revisi pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Pertimbangannya, proposal itu harus diuji kembali oleh konsultan independen mengenai rencana investasi Floating LNG (FLNG) sebesar US$ 14,8 miliar. Penundaan pemberian izin atas proposal itu lantaran ada protes dari Menko Maritim Rizal Ramli. Rizal yang menilai proyek FLNG kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan membangun pipa gas menuju ke Pulau Aru yang lokasinya 600 kilometer dari Lapangan Abadi. Menurut Sudirman, dengan adanya penilaian dari konsultan profesional dan independen, diharapkan bisa menghilangkan bias atau subjektivitas dalam menilai proyek di Lapangan Abadi. Meskipun sejatinya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) juga telah memberikan rekomendasi kepada Menteri ESDM bahwa pemakaian FLNG itu lebih murah ketimbang membangun pipa.
ESDM kaji ulang proposal Blok Masela
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menunda pemberian izin atas proposal yang disodorkan Inpex Masela Ltd dalam revisi pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Pertimbangannya, proposal itu harus diuji kembali oleh konsultan independen mengenai rencana investasi Floating LNG (FLNG) sebesar US$ 14,8 miliar. Penundaan pemberian izin atas proposal itu lantaran ada protes dari Menko Maritim Rizal Ramli. Rizal yang menilai proyek FLNG kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan membangun pipa gas menuju ke Pulau Aru yang lokasinya 600 kilometer dari Lapangan Abadi. Menurut Sudirman, dengan adanya penilaian dari konsultan profesional dan independen, diharapkan bisa menghilangkan bias atau subjektivitas dalam menilai proyek di Lapangan Abadi. Meskipun sejatinya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) juga telah memberikan rekomendasi kepada Menteri ESDM bahwa pemakaian FLNG itu lebih murah ketimbang membangun pipa.