JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak ada alasan bagi kalangan pengusaha untuk menunda proyek pengembangan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) karena keterbatasan energi listrik. Pemerintah mengklaim penyediaan listrik oleh PT PLN sangat memadai untuk sejumlah smelter yang akan dibangun.R. Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, sekarang ini masih banyak pengusaha pertambangan yang mencari celah dan alasan agar terhindar dari kewajiban mengolah dan memurnikan mineral di dalam negeri. "Tidak benar kalau kita kekurangan listrik untuk smelter, justru perusahaan smelter yang tidak komitmen untuk membangunnya," kata dia, di sela-sela acara Seminar Minerba di Hotel Millenium, Selasa (25/2).Dia menjelaskan, terdapat 30 perusahaan yang telah menggelar nota kesepaham dengan PT PLN menyoal penyediaan setrum untuk smelter yang akan dibangun. Namun, realisasinya hanya dua perusahaan saja yang berkomitmen menindaklanjuti secara serius dengan penandatangan kontrak jual beli setrum.Sukhyar bilang, listrik yang siap disuplai terdapat di dua daerah yaitu Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan di wilayah lain, PLN membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk penyediaan listriknya. "Pemerintah sangat siap untuk mendorong pengusaha membangun smelter," kata dia.Menurut dia, pemerintah juga mempersilahkan apabila pengusaha membuat pembangkit sendiri untuk smelter. "Kalau nanti ada kelebihan pasokan listrik, PLN pun sangat siap membeli listriknya. Saya lihat di China, para pengusaha smelter pun membangun pembangkit sendiri, jadi tidak ada alasan lagi," imbuh Sukhyar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ESDM klaim persediaan listrik untuk smelter cukup
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak ada alasan bagi kalangan pengusaha untuk menunda proyek pengembangan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) karena keterbatasan energi listrik. Pemerintah mengklaim penyediaan listrik oleh PT PLN sangat memadai untuk sejumlah smelter yang akan dibangun.R. Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, sekarang ini masih banyak pengusaha pertambangan yang mencari celah dan alasan agar terhindar dari kewajiban mengolah dan memurnikan mineral di dalam negeri. "Tidak benar kalau kita kekurangan listrik untuk smelter, justru perusahaan smelter yang tidak komitmen untuk membangunnya," kata dia, di sela-sela acara Seminar Minerba di Hotel Millenium, Selasa (25/2).Dia menjelaskan, terdapat 30 perusahaan yang telah menggelar nota kesepaham dengan PT PLN menyoal penyediaan setrum untuk smelter yang akan dibangun. Namun, realisasinya hanya dua perusahaan saja yang berkomitmen menindaklanjuti secara serius dengan penandatangan kontrak jual beli setrum.Sukhyar bilang, listrik yang siap disuplai terdapat di dua daerah yaitu Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan di wilayah lain, PLN membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk penyediaan listriknya. "Pemerintah sangat siap untuk mendorong pengusaha membangun smelter," kata dia.Menurut dia, pemerintah juga mempersilahkan apabila pengusaha membuat pembangkit sendiri untuk smelter. "Kalau nanti ada kelebihan pasokan listrik, PLN pun sangat siap membeli listriknya. Saya lihat di China, para pengusaha smelter pun membangun pembangkit sendiri, jadi tidak ada alasan lagi," imbuh Sukhyar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News