JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim Chairul Tanjung meyakinkan Komisi VII DPR RI bahwa Kementerian ESDM ke depan akan lebih "bersih" dan menjalankan tata kelola sektor energi dengan good governance yang baik. Hal itu menyusul pertanyaan dari salah satu anggota Komisi VII DPR RI, Dito Ganinduto, perihal komitmen ESDM dan efisiensi anggaran. Chairul, kepada anggota dewan Komisi VII, menyatakan jajaran Kementerian ESDM betul-betul ingin berubah. Oleh karena itu, Chairul sebagai Menteri ESDM ad interim tengah memperjuangkan tunjangan kinerja. "Karena sebelumnya merasa tidak perlu, artinya sebelumnya enggak merasa perlu karena banyak ini-itu. Karena sekarang sudah ada komitmen, maka saya memperjuangkan adanya tunjangan kinerja," kata Chairul dalam rapat Rabu (17/9). Chairul membenarkan apa yang disampaikan Dito bahwa masih banyak masalah di sektor ESDM, seperti birokrasi dan tatalaksana yang harus diperbaiki. Namun dia memastikan, telah mendapat komitmen dari pejabat ESDM untuk mewujudkan harapan tersebut. Lebih lanjut dia menjelaskan, soal birokrasi dan tatalaksana ini menjadi agenda pertama dalam rapat perdananya sebagai Menteri ESDM ad interim. "Namun saya mesti sampaikan juga ke anggota dewan, teman-teman semua sudah merasa yang lalu banyak hal yang salah," lanjut Menko Bidang Perekonomian itu. Dia bilang, telah mendapat komitmen pejabat ESDM, kini, akan menarik garis tegas dengan masa lalu. Yang penting, kata dia, bagaimana ke depan ESDM bisa melakukan tatakelola energi dengan baik, memberikan kemudahan dan kepastian hukum. "Saya minta Komisi VII juga menghargai. Saya juga bilang kalau komitmen ini muncul dari semua teman-teman di ESDM. Dan karena saya sekarang Menteri ESDM ad intrim, menjadi bagian dari Anda semua, asal Anda benar-benar pegang komitmen ini, maka saya akan pasang badan. Dan itu saya sampaikan ke teman-teman (ESDM)," ucap dia. Sebagai informasi, dalam APBN 2015 terdapat efisiensi Kementerien ESDM sebesa Rp 1,3 triliun. Selain belum disetujuinya pembangunan sejumlah gedung, sumber efisiensi berasal dari belum disetujuinya tunjangan kinerja 100 persen untuk pejabat ESDM. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ESDM komitmen 'bersih', CT perjuangkan tunjangan
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim Chairul Tanjung meyakinkan Komisi VII DPR RI bahwa Kementerian ESDM ke depan akan lebih "bersih" dan menjalankan tata kelola sektor energi dengan good governance yang baik. Hal itu menyusul pertanyaan dari salah satu anggota Komisi VII DPR RI, Dito Ganinduto, perihal komitmen ESDM dan efisiensi anggaran. Chairul, kepada anggota dewan Komisi VII, menyatakan jajaran Kementerian ESDM betul-betul ingin berubah. Oleh karena itu, Chairul sebagai Menteri ESDM ad interim tengah memperjuangkan tunjangan kinerja. "Karena sebelumnya merasa tidak perlu, artinya sebelumnya enggak merasa perlu karena banyak ini-itu. Karena sekarang sudah ada komitmen, maka saya memperjuangkan adanya tunjangan kinerja," kata Chairul dalam rapat Rabu (17/9). Chairul membenarkan apa yang disampaikan Dito bahwa masih banyak masalah di sektor ESDM, seperti birokrasi dan tatalaksana yang harus diperbaiki. Namun dia memastikan, telah mendapat komitmen dari pejabat ESDM untuk mewujudkan harapan tersebut. Lebih lanjut dia menjelaskan, soal birokrasi dan tatalaksana ini menjadi agenda pertama dalam rapat perdananya sebagai Menteri ESDM ad interim. "Namun saya mesti sampaikan juga ke anggota dewan, teman-teman semua sudah merasa yang lalu banyak hal yang salah," lanjut Menko Bidang Perekonomian itu. Dia bilang, telah mendapat komitmen pejabat ESDM, kini, akan menarik garis tegas dengan masa lalu. Yang penting, kata dia, bagaimana ke depan ESDM bisa melakukan tatakelola energi dengan baik, memberikan kemudahan dan kepastian hukum. "Saya minta Komisi VII juga menghargai. Saya juga bilang kalau komitmen ini muncul dari semua teman-teman di ESDM. Dan karena saya sekarang Menteri ESDM ad intrim, menjadi bagian dari Anda semua, asal Anda benar-benar pegang komitmen ini, maka saya akan pasang badan. Dan itu saya sampaikan ke teman-teman (ESDM)," ucap dia. Sebagai informasi, dalam APBN 2015 terdapat efisiensi Kementerien ESDM sebesa Rp 1,3 triliun. Selain belum disetujuinya pembangunan sejumlah gedung, sumber efisiensi berasal dari belum disetujuinya tunjangan kinerja 100 persen untuk pejabat ESDM. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News