JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka lelang 27 proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Pelelangan dilakukan secara bertahap. Tahun ini dibuka lelang pengelolaan hanya untuk 5 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan, 27 WKP tersebut akan berkapasitas total sekitar 1.535 Megawatt. Total investasi untuk 27 WKP mencapai US$ 6.140 juta. Pelelangannya akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut dikarenakan ada kekhawatiran pemerintah bila pengelola pecah konsentrasi dalam mengoperasikan beberapa PLTP sekaligus. Sebab, pilihan operator proyek PLTP memang terbatas. Hanya berkisar di beberapa perusahaan, seperti PT Chevron Geothermal Indonesia, PT Pertamina Geothermal Energy, PT Star Energy, dan lainnya. Sehingga dikhawatirkan pengelola tak maksimal mengelola tiap-tiap WKP yang dipegangnya. “Ada 27 WKP. Tidak mungkin semua dilelang tahun ini. Bisa jadi dia-dia lagi yang menang. Kita jadi worry,” ujar Rida. Dari 27 proyek PLTP, 5 proyek yang akan dilelang tahun ini direncanakan berkapasitas sekitar 460 MW. Terdiri dari Way Ratai, Gunung Lawu, Kepahiang, Danau Ranau, dan Marana. Way Ratai rencananya akan dibangun dengan kapasitas 55 MW. Sedangkan Gunung Lawu berkapasitas 165 MW, Danau Ranau dengan kapasitas 110 MW, Marana berkapasitas 20 MW dan Kepahiang rencananya berkapasitas 110 MW.
ESDM lelang 27 proyek PLTP
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka lelang 27 proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Pelelangan dilakukan secara bertahap. Tahun ini dibuka lelang pengelolaan hanya untuk 5 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan, 27 WKP tersebut akan berkapasitas total sekitar 1.535 Megawatt. Total investasi untuk 27 WKP mencapai US$ 6.140 juta. Pelelangannya akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut dikarenakan ada kekhawatiran pemerintah bila pengelola pecah konsentrasi dalam mengoperasikan beberapa PLTP sekaligus. Sebab, pilihan operator proyek PLTP memang terbatas. Hanya berkisar di beberapa perusahaan, seperti PT Chevron Geothermal Indonesia, PT Pertamina Geothermal Energy, PT Star Energy, dan lainnya. Sehingga dikhawatirkan pengelola tak maksimal mengelola tiap-tiap WKP yang dipegangnya. “Ada 27 WKP. Tidak mungkin semua dilelang tahun ini. Bisa jadi dia-dia lagi yang menang. Kita jadi worry,” ujar Rida. Dari 27 proyek PLTP, 5 proyek yang akan dilelang tahun ini direncanakan berkapasitas sekitar 460 MW. Terdiri dari Way Ratai, Gunung Lawu, Kepahiang, Danau Ranau, dan Marana. Way Ratai rencananya akan dibangun dengan kapasitas 55 MW. Sedangkan Gunung Lawu berkapasitas 165 MW, Danau Ranau dengan kapasitas 110 MW, Marana berkapasitas 20 MW dan Kepahiang rencananya berkapasitas 110 MW.