ESDM lelang perdana blok migas skema baru



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan kembali melelang sejumlah wilayah kerja blok minyak dan gas bumi baru pada tahun ini. Lelang tahap pertama 2017 akan digelar pada Mei 2017, bertepatan dengan perhelatan IPA Conference.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pemerintah siap melelang 15 blok migas yang terdiri dari 10 blok konvensional dan 5 blok non konvensional. "Ini masih tentatif, akan kami rapatkan. Lapor Pak Menteri dulu, besok (hari ini) kami umumkan," kata Wiratmaja, Selasa (11/4).

Demi menarik investor, pemerintah akan menawarkan skema gross split untuk seluruh blok migas yang akan dilelang pada tahun ini. Selain gross split, pemerintah akan memberikan kesempatan kepada calon investor menawar skema dan besaran signature bonus. "Agar lebih menarik lagi, selain gross splitsignature bonus kami open bid-kan, dulu dibatasi sekian," urainya.


Biarpun begitu, pemerintah masih akan menetapkan batasan signature bonus di setiap blok yang akan dilelang. "Masih ada owner estimated-nya karena yang dilelang ini dari sisi bentuk cekungan punya karakter masing-masing, data berbeda dan potensi juga berbeda-beda," jelasnya.

Sementara, untuk blok migas yang tidak laku setelah dilelang tahun lalu kemungkinan besar akan kembali dilelang pada tahap kedua tahun ini. Kemungkinan besar lelang tahap II akan dilakukan pada semester II-2017. "Yang tahun 2016 itu kami evaluasi ulang dulu, mungkin pada semester dua kami evaluasi lagi kenapa tidak laku. Itu membutuhkan waktu," kata Wiratmaja.

Tahun lalu, pemerintah memang telah melelang 14 blok migas konvensional, tepatnya pada April 2016. Namun hanya dua blok yang diminati.

Saat ini pemenang lelang itu masih berunding tidak memakai gross split. Mereka tetap menginginkan skema kontrak bagi hasil alias production sharing contract (PSC).

Erwin Maryoto, Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Indonesia, bilang, Exxonmobil akan melihat blok yang akan dilelang. Kemudian Exxonmobil mengevaluasi blok itu. "Kami akan melihat semua,kanbelum ditawarkan, kami evaluasi." ujarnya.

Erwin juga belum bisa memastikan lelang blok migas tahun ini akan lebih menarik, terutama dengan adanya skema gross split. Pasalnya Exxonmobil harus membandingkan seluruh potensi blok migas yang akan ditawarkan. "Tidak hanya gross split atau PSC yang dilihat, tapi kualitas, potensi blok. Exxonmobil punya evaluasi sendiri-sendiri. Tapi kami akan lihat apa yang ditawarkan," jelasnya.

Jika Exxonmobil masih membuka peluang mengkaji blok migas yang akan ditawarkan tahun ini, lain lagi dengan PT Pertamina. Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam pernah menyatakan Pertamina belum berencana mengikuti penawaran blok baru.

Pertamina saat ini masih fokus pada blok-blok yang telah menjadi portofolio perseroan ini. "Kami lagi fokus menangani yang eksisting, termasuk PSC yang akan berakhir," jelas Alam ke KONTAN, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini