JAKARTA. Rencana PLN menunjuk langsung PT Indonesia Power oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menggarap proyek PLTU Jawa 5 berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) di Serang, Banten menuai kontroversi. Sebab penunjukan tidak sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 yang menyebut PLTU tersebu akan dikerjakan pembangkit listrik swasta atawa independent power producer (IPP). Direktur Utama PLN Sofyan Basir, seperti ditulis Harian KONTAN edisi Kamis (1/9), menyatakan PLN menunjuk Indonesia Power untuk PLTU Jawa 5. Saat ini Indonesia Power sedang memilih Engineering, Procurement and Construction (EPC). Adapun investasinya akan dicari dari pinjaman kredit ekspor. Padahal, dalam RUPTL 2016-2025, halaman 147, menjelaskan bahwa PLTU Jawa 5 adalah proyek Fast Track Program 1.000 MW Tahap II. Di aturan ini tegas menyebut bahwa PLTU Jawa-5 (2x1.000 MW) akan dikerjakan oleh independent power producer (IPP) eksisting dengan alternatif lokasi di Jawa Barat/Banten dengan titik koneksi GITET Balaraja atau Incomer SUTET 500 kV Tasik - Depok.
ESDM: Proyek PLTU Jawa 5 Harus Lewat Tender
JAKARTA. Rencana PLN menunjuk langsung PT Indonesia Power oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menggarap proyek PLTU Jawa 5 berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) di Serang, Banten menuai kontroversi. Sebab penunjukan tidak sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 yang menyebut PLTU tersebu akan dikerjakan pembangkit listrik swasta atawa independent power producer (IPP). Direktur Utama PLN Sofyan Basir, seperti ditulis Harian KONTAN edisi Kamis (1/9), menyatakan PLN menunjuk Indonesia Power untuk PLTU Jawa 5. Saat ini Indonesia Power sedang memilih Engineering, Procurement and Construction (EPC). Adapun investasinya akan dicari dari pinjaman kredit ekspor. Padahal, dalam RUPTL 2016-2025, halaman 147, menjelaskan bahwa PLTU Jawa 5 adalah proyek Fast Track Program 1.000 MW Tahap II. Di aturan ini tegas menyebut bahwa PLTU Jawa-5 (2x1.000 MW) akan dikerjakan oleh independent power producer (IPP) eksisting dengan alternatif lokasi di Jawa Barat/Banten dengan titik koneksi GITET Balaraja atau Incomer SUTET 500 kV Tasik - Depok.