ESDM serius garap proyek hilirisasi batubara



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) semakin serius membidik proyek hilirisasi batubara melalui pemanfaatan gasifikasi batubara bawah tanah (underground coal gasification/UCG). Diperkirakan proyek ini bisa komersial setidaknya empat tahun setelah mulai dikerjakan.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sri Rahardjo mengatakan, Keputusan Menteri ESDM untuk mempercepat kajian mengenai UCG telah dikeluarkan. Diharapkan kebijakan lanjutan segera dibentuk.

"Sambil tim berjalan, diharapkan ada perusahaan yang tertarik. Lamanya mungkin dua sampai empat tahun dari digarap sampai komersial," katanya di Gedung DPR RI, Kamis (13/7).


Dia mengatakan akan segera mengundang perusahaan-perusahaan batubara yang berpotensi untuk mengembangkan UCG. Apabila tertarik, pihak Kementerian ESDM siap memfasilitasi. Adapun untuk perizinannya masih menggunakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) khusus pengolahan.

Namun, untuk royalti, masih perlu dikaji lebih lanjut. Pasalnya, ada dua komoditas dalam proyek tersebut yakni batubara sebagai bahan utamanya di dalam tanah dan gas sebagai produk keluarannya.

Sebelumnya, PT Medco Energi Mining Internasional menyatakan siap mengembangkan UCG. Berdasarkan catatan KONTAN, Medco menargetkan sudah bisa melakukan ekplorasi pada 2018 dan menghasilkan flare pertama di 2019.

Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif menuturkan, kemungkinan teknologi gasifikasi batubara saat ini termasuk UCG, masih sebatas pilot project dan belum sampai pada tahap yang terbukti ekonomis."Sejak 2011 yang dikatakan gasifikasi batubara yang berhasil di Afrika Selatan oleh perusahaan Sasol. Namun, tidak bergaung sampai sekarang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini