ESDM targetkan dua smelter kelar dibangun Oktober



KONTAN.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan akan ada dua fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) yang selesai di bangun pada Oktober ini. Dua smelter itu merupakan lanjutan smelter yang belum selesai pada tahun 2016.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit menyatakan bahwa tahun ini ditargetkan ada empat smelter yang dibangun. Dan dua diantaranya akan selesai pembangunan pada Oktober.

“Kan targetnya yang tahun ini ada empat, dan mudah-mudahan yang kurangnya dua itu selesai pada Oktober ini,” terangnya kepada KONTAN, Minggu (3/9).


Setelah selesai pembangunan, kata Bambang, akan masuk ke dalam tahap commissioning, di mana akan membutuhkan waktu selama tiga bulan sampai empat bulan ke depan setelah pembangunan diselesaikan.

“Bisa makan tiga bulan dan emat bulan. Smelter yang agak besar itu memerlukan setahun,” terangnya.

Adaun dua smelter yang akan selesai pada Oktober itu ialah smelter nikel yang akan menghasilkan Nikel Pig Iron yang dibangun bersama oleh COR Industri Indonesia oleh konsorsium PT Mulia Paicifik Resources, PT Itamatra Nusantara dan PT Bumi Konawe Abadi, yang akan di bangun di Morowali Utara berkapasitas 92.400 ton per tahun.

Dan, smelter NPI yang dibangun PT Bintang Smelter Indonesia di Konawe Selatan,Sulawesi Tenggara berkapasitas 575.000 ton per tahun.s

Asal tahu saja, saat ini baru ada 19 smelter yang sudah rampung. Yakni 13 smelter nikel dan sisanya smelter komoditas lainnya seperti, bijih besi, mangan, tembaga, dan alumina.

“Kebanyak nikel. Kita kan banyakan nikel semua ini. Karena bisa ditebak, untuk bauksit itu hanya CGA (PT Indonesia Chemical Alumina),” tandasnya.

Mengacu data dari Kementerian ESDM, dua smelter yang rencananya akan diselesaikan tahun ini juga ialah smelter pasir besi yang menghasilkan Cold Bricket Iron yang akan dibangun oleh PT Sumber Baja Prima, di Sukabumi dengan kapasitas 36.367 ton per tahun.

Kedua, smelter seng yang menghasilkan Bullion Lead yang akan dibangun oleh PT Kapuas Prima Coal di Kalimantan Tengah bekapasitas 30.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie