ESDM usul izin kegiatan eksplorasi bisa dialihkan ke produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan membuka peluang kepada perusahaan pertambangan yang khusus melakukan kegiatan eksplorasi untuk bisa melakukan pengalihan izin kepada perusahaan lain di bidang produksi.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, rencana itu masih sebatas usulan. Itu dilakukan supaya dapat memicu kegiatan eksplorasi yang sampai saat ini masih rendah.

Adapun kesempatan itu, akan diberikan kepada para perusahaan yang secara khusus melakukan eksplorasi (junior mining company) untuk masuk di wilayah pertambangan Indonesia.


Ia berharap, usulan itu masuk ke dalam Revisi Undang-undang No. 04/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) yang saat ini menjadi inisiatif DPR.

"Kalau sekarang pengalihan izin itu agak sulit. Nanti, secara khusus bisa diatur hal itu. Artinya, memberikan kesempatan junior company untuk eksplorasi," katanya pekan ini.

Lebih jelasnya lagi, misalnya setelah junior mining company tersebut melakukan eksplorasi dan menemukan cadangan, maka izinnya bisa dialihkan kepada perusahaan tambang yang biasa melakukan kegiatan operasi produksi. Dengan begitu, kegiatan penambangan akan diimbangi dengan penemuan cadangan secara berkelanjutan.

"Tanpa eksplorasi tidak akan ada perusahaan-perusahaan tambang ke depannya karena cadangan habis. Eksplorasi juga butuh waktu setidaknya 10 tahun sampai bisa produksi. Maka, perlu diberi kesempatan perusahaan-perusahaan eksplorasi itu," ujarnya.

Bambang mengungkapkan para junior mining company tersebut bisa saja mendapatkan pendanaan untuk eksplorasi dari bursa, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Meskipun begitu, dia menilai banyak perusahaan-perusahaan tambang existing pun terus melakukan eksplorasi. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki prospek yang sangat baik untuk bisa dikembangkan menjadi tambang-tambang besar.

"Banyak juga dari IUP-IUP yang sudah ada potensi tambang-tambang baru yang bisa beri kontribusi besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini