JAKARTA. Mobil Esemka akhirnya masuk dalam rencana strategis pemerintah sebagai proyek mobil nasional. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, keberadaan mobil nasional ini untuk memenuhi kebutuhan angkutan di pedesaan, daerah pertanian dan pertambangan. Sebab kebutuhan angkutan di tempat-tempat tersebut cukup tinggi. Oleh karenanya, lanjut Saleh, pemerintah merasa perlu untuk mengembangkan industri mobil nasional untuk memenuhinya. Dan Esemka-lah yang akan menjadi prioritas mobil nasional tersebut. "Esemka sudah lolos uji di (Kementerian) Perindustrian, Perhubungan, jadi kenapa tidak kalau itu nanti bisa didorong," ujar Saleh, Rabu (25/2) malam di Istana Negara Jakarta. Adapun pembahasan mengenai roadmap pengembangan industri mobil nasional ini dilakukan dalam rapat terbatas. Selanjutnya akan dibuat kajian yang lebih teknis oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi bersama dengan Kemenperin. Kajian juga meliputi kesiapan industri secara umum, termasuk suku cadang dan industri pendukung lainnya. Termasuk diantaranya insentif fiskal supaya mobil nasional yang ada, nantinya benar-benar produk Indonesia.
Esemka jadi prioritas mobil nasional
JAKARTA. Mobil Esemka akhirnya masuk dalam rencana strategis pemerintah sebagai proyek mobil nasional. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, keberadaan mobil nasional ini untuk memenuhi kebutuhan angkutan di pedesaan, daerah pertanian dan pertambangan. Sebab kebutuhan angkutan di tempat-tempat tersebut cukup tinggi. Oleh karenanya, lanjut Saleh, pemerintah merasa perlu untuk mengembangkan industri mobil nasional untuk memenuhinya. Dan Esemka-lah yang akan menjadi prioritas mobil nasional tersebut. "Esemka sudah lolos uji di (Kementerian) Perindustrian, Perhubungan, jadi kenapa tidak kalau itu nanti bisa didorong," ujar Saleh, Rabu (25/2) malam di Istana Negara Jakarta. Adapun pembahasan mengenai roadmap pengembangan industri mobil nasional ini dilakukan dalam rapat terbatas. Selanjutnya akan dibuat kajian yang lebih teknis oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi bersama dengan Kemenperin. Kajian juga meliputi kesiapan industri secara umum, termasuk suku cadang dan industri pendukung lainnya. Termasuk diantaranya insentif fiskal supaya mobil nasional yang ada, nantinya benar-benar produk Indonesia.