Eskalasi Serangan Rusia di Odesa: Infrastruktur Vital Ukraina Lumpuh?



KONTAN.CO.ID - Rusia kembali meningkatkan intensitas serangan ke wilayah Odesa, Ukraina selatan, dengan menghantam pelabuhan Pivdennyi, fasilitas energi, serta sebuah jembatan strategis yang menjadi jalur utama menuju perbatasan Moldova.

Pejabat Ukraina menyatakan serangan terbaru terjadi pada Sabtu (20/12/2025), ketika pasukan Rusia melancarkan serangan drone dan rudal ke kawasan pesisir Laut Hitam.

Pelabuhan Pivdennyi yang menjadi salah satu simpul penting perdagangan luar negeri Ukraina turut menjadi sasaran.


Baca Juga: Lewandowski Kembali Perkuat Barcelona, Pedri Absen Lawan Villarreal

Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksiy Kuleba mengatakan, serangan tersebut menghantam fasilitas penyimpanan di area pelabuhan.

Serangan ini menyusul hantaman rudal sehari sebelumnya yang menewaskan delapan orang dan melukai sedikitnya 30 warga sipil.

Dalam dua hari terakhir, Rusia juga menargetkan jembatan di muara Sungai Dniester, dekat desa Mayaky, timur laut Pivdennyi.

Jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur utama yang menghubungkan wilayah Odesa dengan titik-titik perlintasan menuju Moldova.

“Tanpa keberhasilan berarti di medan perang, musuh mencoba meneror warga sipil untuk menciptakan ketidakstabilan internal,” ujar Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Viktor Mykyta melalui Telegram.

Baca Juga: Insiden Tragis: Tujuh Gajah Tewas Tertabrak Kereta Api di India

Ia menegaskan Ukraina akan terus menjaga konektivitas wilayah tersebut dengan membuka jalur alternatif, termasuk melalui transportasi air.

Serangan Rusia terhadap Odesa terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, terutama menyasar pelabuhan dan infrastruktur energi. Kawasan ini menjadi vital bagi ekspor Ukraina serta pasokan bahan bakar domestik.

Pekan lalu, salah satu serangan udara terbesar Rusia merusak fasilitas energi strategis dan memicu pemadaman listrik di Kota Odesa, membuat ratusan ribu warga terpaksa hidup tanpa listrik selama beberapa hari.

Serangan terhadap pelabuhan juga dilaporkan merusak sedikitnya tiga kapal berbendera Turki sepanjang Desember.

Hingga kini, pihak Rusia belum memberikan komentar resmi terkait serangan terbaru tersebut.

Baca Juga: AS Balas ISIS di Suriah: Operation Hawkeye Strike Target 70 Lokasi

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyatakan tekadnya untuk memutus akses Ukraina ke Laut Hitam, sebagai respons atas serangan drone laut Ukraina terhadap kapal tanker Rusia yang disebut sebagai bagian dari “armada bayangan” pengangkut minyak.

Sementara itu, eskalasi militer terjadi di tengah upaya diplomasi Amerika Serikat yang berusaha mendorong perundingan damai.

Negosiator AS dijadwalkan bertemu pejabat Rusia di Florida pada Sabtu, dalam upaya terbaru mencari jalan keluar konflik yang telah berlangsung hampir empat tahun.

Selanjutnya: Lewandowski Kembali Perkuat Barcelona, Pedri Absen Lawan Villarreal

Menarik Dibaca: Lipstik Berubah Warna? Ini 4 Ciri-Ciri Lipstik Kedaluwarsa