KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar AS berpeluang bergerak melemah dalam rentang yang terbatas pada perdagangan Kamis (27/6).

Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, fokus para pelaku pasar akan tertuju pada agenda KTT G-20 di Osaka, Jepang yang berlangsung akhir pekan nanti. Di sana akan digelar pertemuan antara AS dan China terkait perang dagang. “Hasil pertemuan ini akan menentukan arah rupiah ke depannya,” imbuh dia.

Pergerakan rupiah pada esok hari juga kemungkinan akan dipengaruhi oleh sentimen yang berlangsung sepanjang hari ini.

Pendapatan Melesat & Beban Turun, Profitabilitas GOTO Membaik di Q2-2025

Salah satunya adalah pernyataan Ketua The Federal Reserves Jerome Powell yang masih akan wait and see untuk menjalani kebijakan penurunan suku bunga acuan AS. Para pelaku pasar merespons negatif pernyataan tersebut lantaran ada kemungkinan suku bunga acuan AS tidak akan turun dalam waktu dekat.

“The Fed juga seperti menunjukkan bahwa pihaknya tidak ingin mendapat intervensi dari pemerintah AS dalam melakukan kebijakan moneter,” ungkap David.

Tak ketinggalan, secara tidak langsung pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh tren kenaikan harga minyak dunia seiring memanasnya konflik AS dan Iran akhir-akhir ini.

Dengan demikian, David memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.150—Rp 14.200 per dollar AS pada Kamis besok.

Sebagai informasi, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,37% ke level Rp 14.178 per dollar AS pada perdagangan hari ini (26/6). 

Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia terkoreksi 0,25% ke level Rp 14.174 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News