JAKARTA. Tahun ini bisa dibilang saat yang penting bagi PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Perusahaan yang bergerak di industri pemurnian serta pengolahan gas bumi itu, menyiapkan pembangunan pabrik amoniak senilai US$ 700 juta. ESSA tahun ini akan menyelesaikan urusan mencari investor, pinjaman perbankan, ketersediaan pasokan gas, feasibility study hingga mencari pembeli potensial. Agenda pertama, sekitar bulan Juni, investor diperkirakan sudah mulai masuk. "Akan ada dua sampai tiga investor yang akan masuk," kata Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA, kepada KONTAN, Jumat (9/3). Investor tersebut berkedudukan sebagai pemegang saham dari proyek ini. Namun, kepemilikan mayoritas, atau di atas 51%, tetap dipegang ESSA. Sayang, Kanishk menolak untuk menjelaskan nama-nama investor tersebut. Yang jelas, "Ada perusahaan perdagangan besar yang akan masuk dan akan ikut memasarkan produk," katanya.
ESSA bersiap masuk bisnis amoniak
JAKARTA. Tahun ini bisa dibilang saat yang penting bagi PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Perusahaan yang bergerak di industri pemurnian serta pengolahan gas bumi itu, menyiapkan pembangunan pabrik amoniak senilai US$ 700 juta. ESSA tahun ini akan menyelesaikan urusan mencari investor, pinjaman perbankan, ketersediaan pasokan gas, feasibility study hingga mencari pembeli potensial. Agenda pertama, sekitar bulan Juni, investor diperkirakan sudah mulai masuk. "Akan ada dua sampai tiga investor yang akan masuk," kata Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA, kepada KONTAN, Jumat (9/3). Investor tersebut berkedudukan sebagai pemegang saham dari proyek ini. Namun, kepemilikan mayoritas, atau di atas 51%, tetap dipegang ESSA. Sayang, Kanishk menolak untuk menjelaskan nama-nama investor tersebut. Yang jelas, "Ada perusahaan perdagangan besar yang akan masuk dan akan ikut memasarkan produk," katanya.