KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Emiten produsen amonia, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) tidak akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) yang besar atau signifikan pada tahun 2024 ini. Presiden Direktur Essa Industries Indonesia, Kanishk Laroya, mengatakan belanja modal yang besar akan mulai dikeluarkan perseroan setelah peluncuran amonia biru di tahun 2025 mendatang. “Kami tidak memperkirakan adanya belanja modal yang signifikan pada tahun 2024. Belanja modal besar akan mulai dikeluarkan seiring kami mulai menerapkan peluncuran Amonia Biru mulai tahun 2025,” ungkap Kanishk saat dihubungi Kontan, Kamis (18/01).
Baca Juga: Proyek Amonia Biru ESSA Industries (ESSA) Capai US$ 150 Juta, Ini Sumber Pendanaannya Sebelumnya pada akhir tahun 2023 ESSA menyatakan proyek Blue Amonia atau Amonia Biru Fase 2 ditargetkan rampung pada kuartal IV 2024. Mengingat, Fase 1 telah selesai dalam beberapa waktu lalu. Targetnya, proyek blue amonia ini mulai beroperasi pada kuartal II/2027. Proyek ini diestimasikan akan menelan biaya investasi hingga US$ 150 juta, atau setara dengan Rp 2,32 triliun.
Selain fokus pada Blue Amonia, perusahaan juga telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menjalankan bisnisnya dalam beberapa tahun ke depan, khususnya di sektor hilir. “Kami tetap fokus mencari peluang pertumbuhan baru yang relevan dengan kegiatan hilir. Kami terus mencari peluang yang terkait dengan kekuatan inti kami dan akan menangani setiap aktivitas ekspansi setelah selesai,” tambah Kanishk.
Baca Juga: ESSA Industries Indonesia (ESSA) Geber Proyek Amonia Biru Ia juga menambahkan bahwa ESSA telah memperbarui kontrak LPG (Liquefied Petroleum Gas dengan Pertamina. “Kami telah secara efektif memperbarui kontrak LPG, memperpanjang masa berlakunya hingga Desember 2027. Tidak ada Kontrak lain yang berakhir pada tahun 2023/2024. Semua kontrak dan perjanjian yang tersisa akan diperbarui sebelum tanggal habis masa berlakunya masing-masing,” jelas Kanishk. Produksi amonia Biru ESSA yang dijadwalkan siap pada paruh pertama tahun 2027 ini juga sejalan dengan antisipasi kesiapan pasar ekspor, perseroan mengatakan tengah mengantisipasi kesiapan Jepang untuk menerima produk amonia tersebut. “Sejalan dengan antisipasi kesiapan pasar Jepang untuk menerima produk inovatif ini. Kami tetap terbuka untuk menjajaki peluang baru, baik di dalam maupun di luar Indonesia,” katanya.
Baca Juga: ESSA Industries Indonesia (ESSA) Berharap Kinerja Membaik di Tahun 2024 Kemudian terkait target perseroan tahun ini, Kanishk tidak menyebut angka pasti namun pendapatan yang diterima perseroan akan sangat bergantung pada harga komoditas global. “Pendapatan ESSA dipengaruhi oleh harga komoditas global. Perseroan lebih menekankan keunggulan operasional dan efisiensi untuk mendorong kinerja. Kami berharap harga amonia dan LPG pada tahun 2024 akan sama dengan harga tahun 2023,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli