ESSA Industries Indonesia (ESSA) Bakal Bagikan Dividen Rp 86,13 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ESSA Industries Indonesia Tbk yang sebelumnya bernama PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) akan membagikan dividen sebesar Rp 5 per saham atau total senilai Rp 86,13 miliar.  

Perusahaan yang bergerak di sektor energi dan kimia melalui kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan pabrik Amoniak, hari ini Kamis (21/3) telah menyetujui pembagian dividen sesuai dengan komitmen  untuk memberikan nilai kepada Pemegang Saham melalui stabilitas keuangan dan keberlanjutan. Pembagian dividen telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan hari ini.

Kanishk Laroya, Presiden Direktur ESSA mengatakan, pembagian dividen dari ESSA yang konsisten menggarisbawahi komitmen pihaknya untuk memberikan nilai dan manfaat jangka panjang yang stabil kepada pemegang saham.


“Kami bangga dengan kinerja Perusahaan dan yakin dengan kemampuan kami untuk menavigasi kondisi pasar sambil tetap menjunjung tinggi komitmen kami untuk menciptakan nilai dan manfaat untuk pemegang saham. Rekam jejak operasional kami patut mendapat perhatian, dan kami mampu untuk terus memperoleh efisiensi. Kami juga melakukan evaluasi peluang pertumbuhan baru dan optimis dengan masa depan ESSA sebagai pemimpin dalam transisi menuju keberlanjutan,” ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (21/03).

Baca Juga: ESSA Industries (ESSA) Bakal Menebar Dividen Rp 5 Per Saham

Sebagai tambahan, ESSA akan kembali melanjutkan proyek amonia biru mereka yang saat ini telah memasuki fase II.

Kanishk dalam catatan Kontan sebelumnya mengatakan, investasi studi kelayakan proyek amonia biru ini sekitar US$ 100 juta sampai US$ 150 juta dengan sumber dananya berasal dari gabungan kas internal dan fasilitas keuangan eksternal.

Sebelumnya, ESSA telah merampungkan fase I subsurface study atas proyek ini dan sedang dalam proses fase II yang melibatkan validasi dari fase 1 dan studi detail mengenai reservoir dan struktur.

Kaniskh menuturkan, ESSA baru akan dapat mengetahui secara detail biaya investasi final dan detail dari alokasinya setelah studi kelayakan fase II selesai. Menurut rencana, fase II diproyeksikan selesai pada kuartal IV-2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati