Estika Tata Tiara (BEEF) bakal jadikan segmen logistik jadi lokomotif bisnis



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) akan jadikan segmen logistik menjadi lokomotif bisnis. Keseriusan BEEF terbukti dari ditekennya Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) periihal pendanaan terpisah ke anak usaha logistiknya.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko dengan Chief Investment Officer (CIO) IIF, Harold  Tjiptadjaja.  

Baca Juga: Kinerja Sentra Food (FOOD) sampai kuartal III 2019 cenderung stagnan


Direktur Utama PT Estika Tata Tiara, Yustinus Sadmoko menjelaskan kerjasama ini ditujukan untuk memasarkan daging sapi dan produk-produk olahan dalam  memenuhi  permintaan konsumen di dalam negeri yang terus meningkat.

“Pesatnya dinamika perkembangan  e-commerce pada  era digital saat ini, tentu  saja harus  didukung  ekosistem yang lebih baik, termasuk  layanan logistiknya," ujarnya dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Rabu (11/12).

Tujuan ditekennya kerjasama ini adalah untuk mengembangkan sistem logistik berbasis digital. Dalam kerja sama ini IIF sebagai pihak yang  memberikan pendanaan terpisah ke anak usaha PT Bina Mandiri Transindo. Namun sayang, Yustinus belum mau buka-bukaan mengenai berapa besar pendanaan yang diterima. 

Yustinus menyatakan BEEF mengusung tema “BEEF Logistic Go Digital” yang akan melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pengembangan kapasitas usahanya secara modern. 

Baca Juga: Estika Tata Tiara (BEEF) Terus Menambah Jaringan Distribusi Baru

Yustinus berharap dengan penandatangan MoU ini dapat meningkatan peran swasta dalam pengembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang mengindahkan prinsip-prinsip Social and Environmental untuk pembangunan berkelanjutan. 

Melansir laporan keuangan perusahaan di kuartal III 2019, segmen logistik baru menyumbang 3,2% dari total penjualan atau Rp 29,50 miliar. Adapun perolehan ini tumbuh 93,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,66 miliar. 

Yustinus optimistis, segmen logistik akan menjadi lokomotif bisnis perusahaan. Sebab marginnya lebih besar dibanding segmen lain karena tidak ada barang yang dijual, hanya jasa saja. 

Jadi sederhananya, BEEF akan menyediakan layanan logistik terbuka untuk kostumer di luar grup usaha seperti supermarket, produsen daging, serta makanan olahan lain. Oleh karenanya setiap tahun Yustinus yakin pertumbuhan logistik bisa tumbuh 100%. 

Asal tahu saja tahun ini perusahaan mengaggarkan belanja modal sebesar Rp 240 miliar. Sekitar 54% atau Rp 130 miliar digunakan untuk menambah kapasitas Transjet cold storage dari sebelumnya hanya muat 4.000 ton produk beku menjadi 7.000 ton. Adapun Rp 20 miliar juga akan digunakan untuk capex menambah 20 hub distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini