Estika Tata Tiara (BEEF) Fokus Pemulihan Kinerja Operasional di tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) akan fokus pada proses pemulihan operasional pada tahun 2022 mendatang. Pihaknya menargetkan performa EBIT perusahaan di tahun depan juga  dapat mencatatkan hasil yang positif. 

Direktur Utama Estika Tata Tiara, Yustinus Sadmoko menyatakan, BEEF belum bisa bicara banyak menyoal target penjualan dan laba di tahun depan. Mengingat saat ini perusahaan masih terkendala dari sisi keterbatasan modal kerja. "Kecuali sudah ada investor yang masuk akan kami susun ulang targetnya dan tentu saja akan jadi lebih optimistis," kata Yustinus, dalam Paparan Publik Virtual, Rabu (29/12). 

Dia melanjutkan, strategi bisnis di tahun depan juga masih akan melanjutkan berbagai upaya yang telah dijalankan perusahaan di sepanjang tahun 2021. Salah satunya yakni, mencari investor baru untuk menambah modal kerja dan mendukung percepatan pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan. 


"Salah satu yang sedang kami godok adalah rights issue dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan saat ini. Ada beberapa hal yang haurs dicapai sebelum kami rights issue," lanjutnya. 

Baca Juga: Modal Kerja Minim, Estika Tata Tiara (BEEF) Fokus Pada Bisnis Frozen Food Processing

Menurut Yustinus, keterbatasan modal kerja masih akan menjadi tantangan utama yang dihadapi BEEF. Kondisi ini terjadi lantaran kerugian-kerugian yang dialami perusahaan sejak pandemi tahun 2020, dan juga hasil investasi di tahun 2019 yang belum maksimal lantaran terhambat kondisi korona. 

Maka dari itu, BEEF juga berencana akan melepas beberapa aset non essensial untuk kebutuhan modal kerja ke depan. Perusahaan juga terus mengupayakan kerja sama dengan pihak ketiga, baik distributor maupun pelaku bisnis di industri ini untuk pertumbuhan bersama.

"Kami akan coba kerja sama dengan pelaku usaha lain dan ini sudah dilakukan sejak pertengahan tahun ini untuk pertumbuhan bersama," sambung Yustinus. 

 

BEEF Chart by TradingView

Yang tak kalah penting, untuk ke depannya, BEEF masih akan tetap fokus pada unit bisnis processing yang sudah menjadi kontribusi utama perusahaan saat ini. Unit bisnis itu kini menjadi fokus utama BEEF, dengan kontribusi omzet dari yang sebelumnya hanya 20%, naik menjadi 80% dari total penjualan perusahaan. 

Sedangkan unit bisnis mereka di agribisnis harus terhenti sementara karena keterbatasan modal kerja. Begitu juga dengan unit bisnis trading daging, yang kini hanya fokus pada transaksi-transaksi berisiko rendah saja. 

Hingga kuartal III-2021, BEEF membukukan penjualan sebesar Rp 123,28 miliar. Jumlah ini turun signifikan 81,84% dari sebelumnya Rp 679,13 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Dari sisi bottom line, rugi tahun berjalan berhasil menyusut menjadi Rp 103,23 miliar. Sedangkan pada kuartal III-2020 kerugian perusahaan masih mencapai Rp 283,64 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .