Estimasi kerugian mencapai US$ 13 miliar, SoftBank buka opsi melego sejumlah aset



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SoftBank mempertimbangkan untuk menjual sejumlah asetnya seiring proyeksi kerugian yang mencapai US$ 13 miliar akibat kegagalan investasi Vision Fund senilai US$ 100 miliar.

Anjloknya kinerja Vision Fund yang turut memperburuk reputasi CEO SoftBank Masayoshi Son estimasi kerugian tersebut akan menjadi yang terbesar sepanjang waktu. Nilai tersebut juga sudah memperhitungkan penjualan aset hingga JPY 4,5 triliun.

Baca Juga: We Work gugat SoftBank atas kegagalan tender offer US$ 3 miliar

Analis UBS Kei Takahashi menyatakan untuk menyelamatkan kondisi keuangan, SoftBank dapat melakukan aksi penjualan sahamnya atau memonetisasi kepemilikan sahamnya di Alibaba Group. Mengingat, laba SoftBank sangat bergantung dari setoran dividen entitasnya.

Aset terbesar SoftBank berupa 26% kepemilikan sahamnya di Alibaba telah digunakan sebagai jaminan untuk meminta pinjaman lebih dari JPY 1 triliun, dengan kontribusi transaksi mencapai JPY 200 miliar hingga akhir Desember mendatang.

Takahashi menambahkan saham SoftBank di Alibaba, dan saham di T-Mobile US Inc bisa dijadikan tambahan jamianan pinjaman untuk hingga JPY 3 triliun.

Langkah tersebut bisa dilakukan mengingat adanya tekanan dari investor SoftBank yaitu Elliott Management untuk meningkatkan imbal hasil bagi pemegang sahamnya. Ini seiring pengumuman rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai JPY 2,5 triliun.

Baca Juga: Saham SoftBank anjlok 10% pasca One Web ajukan kebangkrutan

Saham Softbank tercatat merosot 4% pada Selasa (14/4) melanjutkan tren penurunan sejak Senin (13/4) sebesar 5% setelah pengumuman estimasi kerugian senilai JPY 1,8 triliun. Adapun Japan Credit Rating Agency menyatakan estimasi kerugian SoftBank berdampak terbatas dan tak signifikan mempengaruhi rasio utangnya.

Editor: Herlina Kartika Dewi