JAKARTA. Reksadana berbasis saham sektor keuangan belum mencatat kinerja memuaskan. Salah satunya, exchange traded fund (ETF) Premier Indonesia Financial yang membukukan minus dalam satu tahun terakhir. Data Infovesta Utama menunjukkan produk ini berkinerja minus 14,16% dalam satu tahun terakhir per 8 April 2016. Kinerja tersebut di bawah acuannya, indeks harga saham gabungan (IHSG) yang minus 11,66% pada periode yang sama. Ernawan Rahmat Salimsyah, Chief Investment Officer dan Director Indo Premier Investment Management (IPIM), pengelola reksadana tersebut mengatakan kinerja ETF dipengaruhi hasil pertemuan Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang tidak mengurangi produksi minyak dan memicu turunnya harga minyak dunia ke level terendah US$26,21 per barrel.
ETF berbasis sektor keuangan minus
JAKARTA. Reksadana berbasis saham sektor keuangan belum mencatat kinerja memuaskan. Salah satunya, exchange traded fund (ETF) Premier Indonesia Financial yang membukukan minus dalam satu tahun terakhir. Data Infovesta Utama menunjukkan produk ini berkinerja minus 14,16% dalam satu tahun terakhir per 8 April 2016. Kinerja tersebut di bawah acuannya, indeks harga saham gabungan (IHSG) yang minus 11,66% pada periode yang sama. Ernawan Rahmat Salimsyah, Chief Investment Officer dan Director Indo Premier Investment Management (IPIM), pengelola reksadana tersebut mengatakan kinerja ETF dipengaruhi hasil pertemuan Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang tidak mengurangi produksi minyak dan memicu turunnya harga minyak dunia ke level terendah US$26,21 per barrel.