JAKARTA. Analis eTrading Securities Andrew Argado merilis hasil riset mengenai outlook performa saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Dalam hasil risetnya, Andrew menulis, performa INDF yang positif di sepanjang tahun 2010 serta beberapa faktor lain yang akan membuat saham INDF bergerak positif. Seperti yang diketahui, pada 2010 lalu, kinerja INDF lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Di 2010, penjualan bersih INDF naik 2,7% sehingga menyebabkan laba kotor melonjak 19,4%. Sejumlah faktor lain yang juga berdampak positif bagi kinerja INDF antara lain tidak berdampaknya inflasi atas kinerja perusahaan, efisiensi perusahaan yang disokong penguatan rupiah, serta kenaikan harga CPO. "Terkait hal itu, kami menaikkan target harga untuk saham INDF menjadi Rp 5.500. Adapun rekomendasinya adalah hold," jelas Andrew. Dia mengungkapkan, ada beberapa alasan yang mendasari keputusan itu. Diantaranya, strategi INDF dalam menekan beban biaya operasional dan penguatan rupiah. "Selain itu, kenaikan harga CPO juga memberikan kontribusi bagi kinerja perusahaan ke depannya melalui divisi perkebunan, seperti PP London Sumatra (LSIP) dan PT Salim Ivomas. "Rencana initial public offering PT Salim Ivomas juga berpotensi untuk memberikan nilai positif bagi INDF ke depannya," papar Andrew.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
eTrading naikkan target harga INDF menjadi Rp 5.500, rekomendasi hold
JAKARTA. Analis eTrading Securities Andrew Argado merilis hasil riset mengenai outlook performa saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Dalam hasil risetnya, Andrew menulis, performa INDF yang positif di sepanjang tahun 2010 serta beberapa faktor lain yang akan membuat saham INDF bergerak positif. Seperti yang diketahui, pada 2010 lalu, kinerja INDF lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Di 2010, penjualan bersih INDF naik 2,7% sehingga menyebabkan laba kotor melonjak 19,4%. Sejumlah faktor lain yang juga berdampak positif bagi kinerja INDF antara lain tidak berdampaknya inflasi atas kinerja perusahaan, efisiensi perusahaan yang disokong penguatan rupiah, serta kenaikan harga CPO. "Terkait hal itu, kami menaikkan target harga untuk saham INDF menjadi Rp 5.500. Adapun rekomendasinya adalah hold," jelas Andrew. Dia mengungkapkan, ada beberapa alasan yang mendasari keputusan itu. Diantaranya, strategi INDF dalam menekan beban biaya operasional dan penguatan rupiah. "Selain itu, kenaikan harga CPO juga memberikan kontribusi bagi kinerja perusahaan ke depannya melalui divisi perkebunan, seperti PP London Sumatra (LSIP) dan PT Salim Ivomas. "Rencana initial public offering PT Salim Ivomas juga berpotensi untuk memberikan nilai positif bagi INDF ke depannya," papar Andrew.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News