JAKARTA. Permintaan biodiesel di sektor transportasi dan industri diproyeksikan meningkat tahun ini. Sebab, mulai 1 Mei lalu, pemerintah telah mewajibkan perusahaan pemegang izin usaha niaga BBM mencampurkan minimal 2% biodiesel ke dalam solar yang mereka jual. Kewajiban yang sama juga bakal diterapakan kepada perusahaan tambang mulai 1 Juli nanti. Salah satu perusahaan yang bakal ketibaan rezeki dari kebijakan ini adalah PT Eterindo Wahanatama Tbk. Emiten dengan kode saham ETWA ini adalah salah satu produsen biodisel di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, PT Anugerahinti Gemanusa (AG), Eterindo memproduksi biodisel di Gresik dengan kapasitas produksi mencapai 80.000 metrik ton (MT) per tahun. Presiden Direktur Eterindo, Immanuel Sutarto mengatakan, mayoritas biodiesel yang diproduksi Eterindo dijual ke PT Pertamina (Persero). Realisasi penjualan biodiesel ke Pertamina pada tahun 2011 lalu sebanyak 38.787 kilo liter (KL) atau 45.768 metrik ton (MT). Sedangkan tahun ini, penjualan diproyeksikan mencapai 80.000 KL atau 94.400 MT sesuai dengan kenaikan permintaan biodiesel di sektor transportasi dan industri.
ETWA produksi biodisel 140.000 MT
JAKARTA. Permintaan biodiesel di sektor transportasi dan industri diproyeksikan meningkat tahun ini. Sebab, mulai 1 Mei lalu, pemerintah telah mewajibkan perusahaan pemegang izin usaha niaga BBM mencampurkan minimal 2% biodiesel ke dalam solar yang mereka jual. Kewajiban yang sama juga bakal diterapakan kepada perusahaan tambang mulai 1 Juli nanti. Salah satu perusahaan yang bakal ketibaan rezeki dari kebijakan ini adalah PT Eterindo Wahanatama Tbk. Emiten dengan kode saham ETWA ini adalah salah satu produsen biodisel di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, PT Anugerahinti Gemanusa (AG), Eterindo memproduksi biodisel di Gresik dengan kapasitas produksi mencapai 80.000 metrik ton (MT) per tahun. Presiden Direktur Eterindo, Immanuel Sutarto mengatakan, mayoritas biodiesel yang diproduksi Eterindo dijual ke PT Pertamina (Persero). Realisasi penjualan biodiesel ke Pertamina pada tahun 2011 lalu sebanyak 38.787 kilo liter (KL) atau 45.768 metrik ton (MT). Sedangkan tahun ini, penjualan diproyeksikan mencapai 80.000 KL atau 94.400 MT sesuai dengan kenaikan permintaan biodiesel di sektor transportasi dan industri.