JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (3/10) ditutup dengan penguatan 32 poin atau 0,73% di angka 4.419,6. IHSG sesi kedua pun diperkirakan akan masih berada di zona hijau dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya.Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, IHSG sesi kedua akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan rentang support 4.360 dan resistance 4.450."Nilai tukar rupiah yang kembali menguat serta menguatnya regional Asia merespon data PMI non manufaktur China akan menjadi penguat utama IHSG pada hari ini," jelas Dimas kepada KONTAN.Dia juga bilang, pada sesi kedua nanti beberapa data PMI non manufaktur dari negara-negara Eropa yang akan diliris perlu dicermati. Konsensus menunjukkan data-data tersebut akan meningkat. Saham-saham yang menjadi rekomendasinya adalah PWON, SMRA, BBTN, BBMD, WSKT, PTPP, MLPL dan ACES.Teuku Hendry Andrean, Analis Danpac Sekuritas juga memprediksi bahwa IHSG sesi kedua masih akan berpotensi menguat."Sesi kedua nanti kami perkirakan masih berpeluang bergerak positif dimana isu shutdown pemerintah AS tampaknya tidak mempengaruhi pasar saham indonesia. Euforia deflasi di September tampaknya masih menjadi katalis pasar hari ini," jelas Hendry.Dia pun memprediksi IHSG di sesi kedua akan bergerak pada kisaran support 4.364-4.379 dan resistance 4.418-4.433. Adapun saham-saham yang menjadi pilihannya adalah MPPA, BBCA, ITMG, ASII, ADHI dan PTPP.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Euforia deflasi masih akan dongkrak IHSG sesi II
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (3/10) ditutup dengan penguatan 32 poin atau 0,73% di angka 4.419,6. IHSG sesi kedua pun diperkirakan akan masih berada di zona hijau dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya.Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, IHSG sesi kedua akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan rentang support 4.360 dan resistance 4.450."Nilai tukar rupiah yang kembali menguat serta menguatnya regional Asia merespon data PMI non manufaktur China akan menjadi penguat utama IHSG pada hari ini," jelas Dimas kepada KONTAN.Dia juga bilang, pada sesi kedua nanti beberapa data PMI non manufaktur dari negara-negara Eropa yang akan diliris perlu dicermati. Konsensus menunjukkan data-data tersebut akan meningkat. Saham-saham yang menjadi rekomendasinya adalah PWON, SMRA, BBTN, BBMD, WSKT, PTPP, MLPL dan ACES.Teuku Hendry Andrean, Analis Danpac Sekuritas juga memprediksi bahwa IHSG sesi kedua masih akan berpotensi menguat."Sesi kedua nanti kami perkirakan masih berpeluang bergerak positif dimana isu shutdown pemerintah AS tampaknya tidak mempengaruhi pasar saham indonesia. Euforia deflasi di September tampaknya masih menjadi katalis pasar hari ini," jelas Hendry.Dia pun memprediksi IHSG di sesi kedua akan bergerak pada kisaran support 4.364-4.379 dan resistance 4.418-4.433. Adapun saham-saham yang menjadi pilihannya adalah MPPA, BBCA, ITMG, ASII, ADHI dan PTPP.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News