Euforia rating S&P telah mereda, IHSG pun memerah



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah poin seiring dengan investor yang kembali melakukan aksi ambil untung, Rabu (24/5).

IHSG ditutup turun 27,18 poin atau 0,47 % menjadi 5.703,43 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 5,96 poin (0,62 %) menjadi 953,23 poin.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, euforia kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P) dirasa telah mereda sehingga pelaku pasar kembali melanjutkan aksi ambil untung.


"Kecenderungan aksi jual tidak terlepas dari kenaikan IHSG yang terlalu cepat pasca diumumkannya kenaikan peringkat utang Indonesia oleh S&P," katanya.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga mulai kembali melakukan valuasi harga terhadap saham-saham yang dinilai terlalu tinggi atau kemahalan.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bahwa katalis positif dalam negeri cenderung mulai minim. Saat ini, investor sedang menunggu data inflasi Mei 2017 yang sedianya akan dirilis pada awal bulan depan.

Ia mengemukakan bahwa saham sektor keuanga menjadi penekan IHSG pada Rabu ini (24/5). Aksi beli investor pun cenderung kecil nilainya.

Berdasarkan catatan BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" di pasar saham domestik mencapai sebesar Rp11,875 miliar pada Rabu ini (24/5).

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 280.528 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,46 miliar lembar saham senilai Rp6,30 triliun. Sebanyak 138 saham naik, 191 saham menurun, dan 120 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 129,70 poin (0,66 %) ke 19.742,98, indeks Hang Seng menguat 25,35 poin (0,10 %) ke 25.428,50, dan Straits Times menguat 8,55 poin (0,27 %) posisi 3.231,24.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto