EUR/GBP tertekan data inflasi Inggris



Jakarta. Meski sajian data ekonomi keduanya positif, ruang keunggulan poundsterling lebih besar dibandingkan euro. Efeknya EUR/GBP pun harus merunduk.

Mengutip Bloomberg, Selasa (12/4) pukul 18.00 WIB pasangan GBP/USD melesat 0,48% ke level 1,4308 dibanding hari sebelumnya. Sejalan, pasangan GBP/JPY pun terbang 0,81% di level 154,94. Serta pairing EUR/GBP menukik 0,48% ke level 0,7972.

Adapun rilis data inflasi Inggris Maret 2016 tumbuh ke level 0,5% dari sebelumnya 0,3%. Pembelian barang dan bahan mentah oleh perusahaan naik dari 0,1% menjadi 2,0%, pembelian barang dan jasa oleh konsumen terangkat dari 1,3% menjadi 1,6% dengan inflasi inti yangnaik dari 1,2% menjadi 1,5%.


Menurut Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures lebih karena koreksi jangka pendek. Hal ini bisa terjadi setelah data ekonomi Inggris mencatatkan hasil yang memuaskan pasar.

“Euro bisa bertahan dari kejatuhan lebih dalam sebab data ekonominya juga cukup menggembirakan,” papar Wahyu. Lihat saja data inflasi final Jerman Maret 2016 yang bertahan di level 0,8% dan harga barang yang dijual wholesaler di Eropa tumbuh dari minus 0,5% menjadi 0,3%.

Menduga pergerakan Rabu (13/4) pasangan EUR/GBP punya kans lanjutkan penguatan. “Sesaat pasar mengesampingkan perkara Brexit yang selama ini jadi beban poundsterling,” kata Wahyu. Hanya saja ini tidak lantas merubah tren pasangan yang memang masih bullish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto