KONTAN.CO.ID - GELSENKIRCHEN, Jerman. Italia akan menghadapi Spanyol dalam laga Euro 2024 pada hari Kamis (20/6) dengan harapan bermain seanggun layaknya mereka mengenakan setelan Giorgio Armani. Namun, pelatih Italia Luciano Spalletti mengatakan, mereka siap untuk berjuang keras jika diperlukan. "Kami mengenakan Giorgio Armani dan Giorgio Armani dikenal di seluruh dunia," kata Spalletti kepada wartawan pada hari Rabu (19/6) ketika ditanya apakah pertandingan Grup B melawan Spanyol akan menguji kemampuannya dalam memberikan identitas baru bagi Italia, kurang dari setahun sejak ia memegang jabatan tersebut.
Baca Juga: Jadwal Kroasia vs Albania di Euro 2024, Laga Sengit demi Poin Penuh "Kami akan mengenakan setelan yang sama, kami akan mencoba untuk tetap sama. Tentu saja, kami sangat ingin memainkan permainan dengan cara kami sendiri dan mengukur diri melawan salah satu tim terkuat... Kami akan hadir, berpenampilan rapi tetapi siap untuk mengotori pakaian kami jika diperlukan." Kedua tim memenangkan pertandingan pembuka Euro 2024 mereka, Spanyol mengalahkan Kroasia 3-0. Sementara Italia harus mengatasi keterkejutan setelah kebobolan gol tercepat dalam sejarah turnamen Kejuaraan Eropa untuk mengalahkan Albania 2-1. Italia adalah juara bertahan Eropa tetapi mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2022 - kegagalan kedua mereka secara berturut-turut - dan Spalletti sedang membangun tim baru setelah pendahulunya Roberto Mancini hengkang untuk melatih Arab Saudi.
Baca Juga: Jadwal Euro 2024 Hari Ini (19/6), Ada Jerman vs Hungaria Di bawah asuhan Luis de la Fuente, Spanyol mencari balas dendam atas eliminasi mereka oleh Italia di Euro 2020, yang merupakan babak terbaru dalam sejarah panjang Kejuaraan Eropa yang melibatkan kedua negara. Hasil pertandingan di Arena AufSchalke akan menjadi penentu penting dalam menentukan siapa yang akan memuncaki grup yang dianggap sebagai grup paling sulit di turnamen tahun ini, posisi yang mungkin akan menawarkan pertandingan lebih mudah di babak knockout pertama. Spalletti mengatakan bahwa Kroasia dihukum oleh Spanyol karena kelalaian dalam konsentrasi dan sangat penting bagi para pemainnya untuk tetap focus. Dengan penyerang tengah Spanyol yang berpengalaman Alvaro Morata dan sensasi berusia 16 tahun Lamine Yamal sangat mematikan dalam serangan balik.
Baca Juga: Perang Makanan di Euro 2024, Baguette dan Spaghetti Jadi Sasarannya Ketika ditekan oleh wartawan Spanyol tentang pandangannya terhadap gaya menyerang bebas Spanyol, Spalletti mengatakan bahwa kekhawatiran utamanya adalah memastikan timnya tetap pada pendekatan mereka. "Kami sangat menghormati sejarah Spanyol dan kualitas tim mereka, tetapi Anda tidak boleh berpikir bahwa Anda lebih kuat daripada yang sebenarnya," katanya. "Kami memiliki kesempatan untuk memainkan permainan dengan cara kami. Kami akan lihat apakah kami bisa melakukannya." Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto