Euro Angkat Tangan



SINGAPURA. Hari Jumat (2/1) ini, mata uang euro melemah terhadap dolar AS. Sementara itu sebelum muncul laporan perindustrian di Eropa yang akan dirilis hari ini di London, yen kemungkinan akan mencerminkan bagaimana resesi ini terjadi di 16 wilayah Eropa. Euro, yang paling lemah diantara tiga mata uang di tahun 2008, diprediksikan akan tergelincir seiring dengan European Central Bank yang berencana memangkas suku bunganya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Bank sentral ini memotong suku bunga patokannya sebesar 1,75% pada Oktober lalu menjadi 2,5%. Ini adalah pemangkasan yang pertama kalinya sejak Juni 2003. "Ada begitu banyak kelemahan yang harus dihadapi oleh Eropa ke depan. Kemungkinan mereka akan memangkas kembali menjadi 1% di bulan Maret," kata Sean Callow, Senior Currency Strategist Westpac Banking Corp. di Sydney. Euro melemah menjadi US$ 1,4010 pada pukul 9:42 waktu Tokyo dari perdagangan di pasar spot kemarin sebesar US$ 1,4045 New York. Tahun lalu, nilai euro menyusut 4,2%. Mata uang ini juga kehilangan kekuatannya terhadap yen Jepang, menjadi 127,14 yen dari 127,41 yen, setelah tergelincir 22% di tahun 2008. Menurut Callow, euro kemungkinan akan semakin tak punya kekuatan menjadi US$ 1,20 di semester pertama tahun ini. Sementara dolar AS diperdagangkan di level 90,73 yen dari 90,74 yen. Nilai ini melemah 19% tahun lalu, pelemahan terparah sejak 1987.

Indeks manufaktur Eropa sebesar 34,5 di bulan Desember lalu, tidak berubah dari perkiraan semula. Menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, indeks ini akan menjadi indeks yang paling mini sejak data mulai dirilis tahun 1998. Indeks ini dihitung berdasarkan survey pengeluaran manager oleh Markit Economics. Jika angkanya menunjukkan dibawah 50, maka mengindikasikan penyusutan. Hari Jumat (2/1) ini, laporan akan dirilis pada pukul 9:00 waktu London.


Editor: