Euro berbalik menguat



JAKARTA. Pertama kali dalam tiga hari, mata uang euro menguat terhadap dollar AS. Spekulasi kemenangan partai oposisi Syriza dalam pemilu Yunani tak akan mendorong negeri para dewa keluar dari Zona Eropa. Penguatan euro juga didukung data iklim bisnis Jerman yang positif.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/1) pukul 17.45 WIB, pasangan EUR/GBP naik 0,17% dibandingkan dengan hari sebelumnya menjadi 0,7489. EUR/USD naik 0,36% menjadi 1,1244. Sementara EUR/JPY naik 0,68% menuju 132,8500. Kendati begitu, kemarin euro sempat menyentuh level terendah 11 tahun terhadap USD, pasca Syriza resmi dinyatakan sebagai pemenang pada pemilu Yunani.

“Kami berpikir keluarnya Yunani adalah kemungkinan yang sangat kecil,” ungkap Ben Pedley, Kepala Strategi Investasi Wilayah Asia di HSBC Private Bank, Hong Kong.


Suluh Adil Wicaksono, analis PT Milenium Penata Futures, mengatakan, EUR/GBP bergerak naik, meskipun tren hariannya masih terlihat melemah. Pasangan ini mulai melemah pasca Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga di level 0,05%. Ditambah lagi dengan kebijakan stimulus moneter ECB. Sentimen negatif itu mampu diredam data ekonomi Jerman.

“Penguatan EUR/GBP pada Senin sore karena respons pelaku pasar terhadap iklim bisnis Jerman bulan Januari lebih baik dari periode sebelumnya,” ujar Suluh.

Menurut Tonny Mariano, analis PT Harvest International Futures, penguatan EUR/USD didukung oleh aksi profit taking karena euro sudah koreksi terlalu dalam. “Hanya faktor aksi pasar itu yang menahan jatuhnya pasangan ini,” kata Tonny.

Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, juga melihat, EUR/JPY menguat setelah pengumuman data iklim bisnis Jerman. Data ini menutupi efek kemenangan Partai Syriza. Di sisi lain, yen melemah setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) mengumumkan kemungkinan pengucuran stimulus moneter lanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie