Euro bergerak mixed



JAKARTA. Euro mulai kembali mendapatkan tekanan. Rilis sejumlah data ekonomi dari zona Eropa yang positif ternyata tidak mampu mendorong mata uang ini untuk terus menguat. Namun, terhadap dollar AS, euro masih berpotensi naik.

Pasangan EUR/AUD, di pasar spot, Senin (18/11) pukul 17.00 WIB, melemah 0,69% menjadi 1,43 dibandingkan sehari sebelumnya. Pairing EUR/JPY terkoreksi 0,007% menjadi 135,20. Namun pasangan EUR/USD naik 0,10% menjadi 1,3510 dibanding hari sebelumnya.

Terhadap dollar AS, euro masih dalam tren penguatan. Sentimen positif datang dari pernyataan calon pemimpin The Fed, Janet Yellen yang pro stimulus moneter di AS. Ini membuat dollar AS tertekan, dan menguntungkan pergerakan euro.  


Alwi Assegaf, analis Soegee Furutes mengatakan, penguatan euro terhadap dollar AS juga datang dari proyeksi sejumlah data ekonomi di zona Eropa yang positif. Konsensus analis memprediksi, surplus neraca berjalan diperkirakan akan naik menjadi € 18,3 miliar di Oktober dari bulan sebelumnya terjadi surplus sebesar € 13,7 miliar.

Untuk pergerakan hari ini, Alwi mengatakan, ada sejumlah data dari Eropa yang bisa mendorong euro menguat, seperti sentimen ekonomi Jerman yang diperkirakan naik dari 52,8 di Oktober menjadi 54,6 di November.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pada pasangan EUR/AUD, dollar Australia mendapatkan katalis dari penjabaran kebijakan reformasi ekonomi China yang diharapkan bisa berdampak pada perbaikan ekonomi Australia. Ini mengingat China adalah mitra dagang utama Australia. Sementara, euro tertekan oleh kekhawatiran pasar bahwa krisis politik yang terjadi di Italia, akan berdampak besar kepada momentum perbaikan ekonomi di Italia dan zona Eropa.

Sedangkan, Tonny Mariano, analis Harvest International Futures bilang, pairing EUR/JPY kemungkinan akan terkoreksi. Harga telah melewati level tertinggi sejak Oktober sehingga bisa terjadi indikasi ambil untung (profit taking).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini