JAKARTA. Euro melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pelemahan euro terjadi karena tertekan oleh dollar Amerika Serikat (AS) yang saat ini sedang di atas angin. Data ekonomi AS yang positif membuat pasar optimistis bahwa ekonomi AS sedang membaik.

Pasangan EUR/USD, Kamis (14/3) pukul 16.30 WIB, melemah 0,06% menjadi 1,2953 dibanding sehari sebelumnya. Pairing EUR/AUD melemah 0,52 % menjadi 1, 25198 dan pasangan EUR/JPY melemah 0,21% menjadi 124,85.

Hari ini (15/3), The Fed akan melaporkan data produksi pabrik, pertambangan dan utiliti. Menurut perkiraan analis yang disurvei Bloomberg, data-data tersebut akan naik 0,4% di Februari dibanding sebulan sebelumnya.  

Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures mengatakan, data ekonomi AS yang positif akan menimbulkan harapan atas perbaikan ekonomi di AS. "Sehingga membuat dollar AS menjadi lebih kuat," ujar dia.

Selain itu, euro juga tertekan oleh sentimen di Eropa. Kisruh politik di Italia yang belum juga usai, mengancam upaya penghematan anggaran negara itu. Ini memberi dampak negatif bagi euro.  

Sementara, dollar Australia juga sedang menguat setelah rilis data tenaga kerja di negara itu jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis. "Data yang disuguhkan tersebut bagus untuk aussie," kata Ariana, Kamis (14/3).

Ibrahim, analis Harvest International Futures menambahkan, terhadap yen, euro masih bisa menguat tipis. Pelemahan euro terhadap sejumlah mata uang utama dunia tidak akan berlangsung lama.

Pengumuman tingkat suku bunga dan kebijakan pelonggaran stimulus dari European Central Bank (ECB) yang kemungkinan akan dilakukan hari ini, bisa menjadi sentimen positif bagi euro. Ibrahim bilang, ECB masih akan mempertahankan suku bunga rendah dan melonggarkan stimulus karena ekonomi di zona Eropa masih lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini